Mohon tunggu...
Rizky Karista Syavira
Rizky Karista Syavira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Sriwijaya

Suka croissant BreadTalk

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Aesthetic, Selalu Menarik?

8 Desember 2023   20:18 Diperbarui: 8 Desember 2023   20:27 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa merupakan piranti lunak dalam berkomunikasi. Melalui satu kalimat tersebut, saya mendeskripsikan bahwa bahasa memiliki rona indah yang tidak akan lekang sepanjang masa. Meskipun teknologi semakin hari berkejaran untuk terus mengalami peningkatan, bahasa akan selalu bersinggungan. 

Bukan sebuah rahasia jika saat ini, anak muda acap kali menggunakan bahasa-bahasa yang dekat dengan mereka dalam sebutan 'aesthetic'. Dalam Encyclopedia Britannica dijelaskan bahwa aesthetic adalah filosofi yang dekat dengan keindahan dan rasa, berhubungan dengan konsep seni. 

Hal ini seolah membuka ruang baru bagi para muda-mudi untuk dapat mengungkapkan isi hati mereka secara implisit. Bahasa ini seolah memiliki makna mendalam, sehingga ketika seseorang membacanya, ada hal-hal menyentuh hati tanpa disadari.

Penggunaan bahasa aesthetic ini sangat banyak digunakan pada 'bio' akun media sosial seperti Instagram, Tiktok, juga Twitter milik masing-masing individu. Bahasa yang termasuk pada ranah 'aesthetic' dalam kacamata saya adalah bahasa sansekerta, susunan kata dan kalimat yang merupakan istilah. 

Beberapa contoh yang sering muncul adalah istilah yang diberikan kepada pencinta bulan yang disebut 'Selenophile', kemudian ada pula 'Virama' yang diambil dari bahasa sansekerta dengan arti matahari terbenam atau senja. 

Kata indah tersebut kemudian disusun satu persatu, hingga pada akhirnya menjadi satu kalimat yang memiliki makna begitu dalam. Tidak hanya dipublikasikan melalui bio akun media sosial, susunan kalimat tersebut juga terkadang dijadikan takarir atau caption ketika mengunggah foto atau video pada laman pribadi media sosial mereka.

Melihat adanya antusias dari para generasi muda menggunakan bahasa atau istilah aesthetic, memunculkan ide bisnis bagi para pebisnis, ataupun anak muda yang hanya coba-coba. Terbukti dengan kemunculan ragam tas jinjing dengan motif menggunakan bahasa aesthetic tersebut, dan memiliki nilai yang cukup menjual. 

Tidak hanya itu, pelaku usaha juga mulai membentuk jenama atau brand usaha dengan istilah yang dapat menarik perhatian anak-anak muda, melalui bahasa yang dianggap 'aesthetic' tersebut.

Saat ini, tidak sedikit pula tersedia laman yang dapat memberikan ide terkait kata aesthetic yang dapat diberikan pada hal-hal yang diinginkan. Misalnya, ketika orang tua hendak memberikan nama pada anak mereka, dan menginginkan nama yang jarang terdengar, dengan mudah keduanya dapat mengetik pada laman Google 'Ide Nama Anak Laki-laki Aesthetic' atau 'Ide Nama Anak Perempuan Aesthetic', maka akan muncul banyak laman yang memberikan pilihan.

Aesthetic tidak hanya berhenti dengan arti sebuah 'bahasa dan kata' yang memiliki makna indah, aesthetic juga dapat digunakan ketika melihat sesuatu dengan tampak yang menarik. Standar aesthetic yang dimaknai oleh masing-masing individu tentu saja akan berbeda, sehingga ini kembali pada persepsi yang dimiliki masing-masing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun