Mohon tunggu...
Fiki Fathurrohmah
Fiki Fathurrohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa universitas Islam negeri Sultan Syarif Kasim

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sungai-Sungai Purba Bekas Dangkalan Sunda yang Ada di Indonesia

1 Juni 2024   16:10 Diperbarui: 1 Juni 2024   16:20 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki julukan sebagai negara maritim. Ini dikarenakan indonesia mempunyai wilayah yang didominasi oleh wilayah laut daripada darat. Dengan banyaknya wilayah laut yang ada, tidak menutup kemungkinan bahwa indonesia juga mempunyai banyak sungai-sungai besar di dalamnya. Salha satu sungai-sungai besar yang ada di indonesia yang terkenal saat ini adalah sungai kapuas, sungai mahakam, sungai barito, sungai musi, dan banyak sungai-sungai lainnya. Selain sungai-sungai yang dimiliki indonesia pada masa kini, ternyata dulunya indonesa mempunyai sungai-sungai besar ketika masih satu daratan dengan dangkalan sunda, loh? Kalau begitu mari kita bahas di bawah ini...

                                                          

Secara geologi, Sundaland adalah sebuah daratan hasil dari perpanjangan lempeng benua Eurasia yang berbentuk seperti semenanjung besar di Asia Tenggara. Dangkalan Sunda dulunya terbentuk karena adanya  aktivitas vulkanik beribu-ribu tahun dan erosi massa benua Asia, serta terbentuknya konsolidasi runtuhan batu di pesisir seiring naik dan turunnya permukaan laut.  

Dangkalan ini merupakan daratan yang mencakup wilayah yang berada di Asia Tenggara ketika permukaan laut jauh lebih rendah daripada zaman sekarang. Cakupan daratannya berupa  pulau Sumatera, pulau Jawa, pulau Kalimantan, Semenanjung Malaya di Daratan Asia, serta laut dangkal di sekitarnya, yaitu Laut Jawa, Selat Malaka, Selat Karimata, Teluk Siam, dan bagian selatan Laut China Selatan.  

Karena Dangkalan Sunda merupakan wilayah daratan yang luas pada masanya, tentunya Dangkalan ini memiliki beragam macam bentuk geomorfologinya. Salah satunya bentuk lahan fluvial, yaitu lahan yang terbentuknya karena adanya aktivitas air seperti sungai, delta, rawa, dan kipas fluvial. Dangkalan ini dulunya mempunyai sistem sungai molengraf  pada era pleistosen, sekitar 18.000 sampai 20.000 ribu tahun yang lalu.  Tapi dikarenakan adanya pencairan es pada zaman es, mengakibatkan permukaan air laut naik dan menenggelamkan dataran rendah beserta sungai-sungai yang ada di Sundaland, lalu menyisakan dataran tingginya. Itulah mengapa daerah Asia Tenggara memiliki bentuk seperti kepulauan.

hhh-665ae2a734777c36ab553a12.jpg
hhh-665ae2a734777c36ab553a12.jpg

 

Untungnya wilayah sundaland yang selamat dari naiknya permukaan air laut yang menenggalamkan sebagian daratan sunda land , masih mempunyai beberapa sungai-sungai yang dulunya terhubung dengan sistem molengraf. Indonesia yang merupakan bekas wilayah sundaland  mempunyai sungai-sungai tersebut. Khususnya di pulau sumatera, jawa, dan kalimantan.

  • Sungai Citarum: Terletak di Jawa Barat, Indonesia, Sungai Citarum adalah salah satu sungai terpanjang di Pulau Jawa. Sayangnya, sungai ini juga menghadapi masalah polusi dan degradasi lingkungan.
  • Sungai Kapuas: Terdapat di Kalimantan Barat, Indonesia, Sungai Kapuas adalah sungai terpanjang di Indonesia dan ketiga terpanjang di dunia. Sungai ini memiliki peran penting dalam transportasi dan ekosistem lokal.
  • Sungai Musi: Terletak di Sumatera Selatan, Indonesia, Sungai Musi mengalir melalui kota Palembang dan berperan sebagai jalur transportasi dan sumber kehidupan bagi masyarakat setempat.

Sungai purba yang ada di sundaland merupakan  perpanjangan sungai yang ada pada masa kini dan dapat ditafsirkan mengikuti topografi dengan arah menurun. Pada masa paling kering era Pleistosen, daerah tangkapan air di Kalimantan Barat dan sebagian besar sungai dari Sumatra menyambung dengan sungai besar yang disebut Sungai Sunda Besar yang mengalir di antara pulau Belitung dan pesisir Kalimantan Barat di sepanjang selat Karimata terus mengarah ke utara dan timur laut dengan muara terletak di sekitar Kepulauan Natuna.  Kawasan tangkapan air hujan di Jawa bagian utara dan Kalimantan bagian Selatan bergabung membentuk sungai besar di dasar laut Jawa dengan arah aliran menuju ke timur dengan muara di antara Jawa Timur dan Kalimantan Selatan.  Hal inilah yang menyebabkan  ditemukannya bebagai spesies ikan air tawar Asia Tenggara di berbagai pulau yang kini terpisah oleh laut, misalnya ikan mas, gurame, dan ikan gabus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun