Waktu tak menahan ku dan yang lainnya untuk berada diposisi sama, seperempat abad telah terlewati dan akan terlewati untuk sebagian yang ada di dibawah kami, banyak yang mulai menunjukkan tanda panik, kerna tanda2 untuk hidup berbagi dengan yang terkasih belum jelas, padahal kami saling berkasih delam arti yang lain , sebagian mengeluh diselah tawa kerna bersama dalam kurun waktu yang lama tidak membuat satu dengan yang lainnya yakin untuk berkasih dalam waktu yang lama dengan suatu ikatan, iri dengan sudut pandang saat sekolahan, ketika sebagian dengan berani berkasih dan menghasilkan benih, kemudian berkomitmen dengan bermodalkan cinta dan tanpa ijasah dan restu disekeliling tidak membuat niatnya surut , kerna '' cinta '' katanya cukup, tapi masa menunjukkan lain, setelah komit ternyata cinta hanya bertahan beberapa saat, ada begitu banyak hal yang membuat mereka hidup, walau sebagian kecil ada yang bertahan, walau diiringi dengan perang urat saraf dan kembali berkasih-kasih,
Saat sekarang, diusia kini, hampir dari kami saat bercerita, mengukur kesuksesan hidup adalah bisa hidup dan menjalani hubungan dengan pasangan dan tentunya dengan cara halal, tapi rasa yakin untuk itu makin menyusut, entah faktor dari dalam ataupun dari luar, dan lebih parahnya sang pasangan justru tidak bisa untuk meyakinkan kaumku, untuk bisa berjalan bersama, atau memang kaumku tak pernah yakin dengan orang yang jauh mereka kenal ketimbang orang lain kerna keinginan untuk mendapatkan sosok yang menurut mereka lebih pantas.... entahlah
Sekali lagi buatlah spasi agar kita bisa yakin apakah rasa rindu bisa mengahasilkan energi , dan mari mengumpulkan kepingan-kepingan, agar bisa menjadi utuh, tak apa bingkainya retak klo justru hal itu yang membuat kita lebih bisa menghargai apa yang telah kita miliki dan mari berdoa agar kita dipertemukan dengan pasangan yang kita inginkan sama besarnya dengan rasa yang mereka inginkan pada kita, dan tentunya kita berbahagia dan orang- orang yang ada di sekitar kita juga berbahagia dengan bahagianya kita AMIN..................
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H