Joglosemarkerto Hadir, LDR Tak Perlu Khawatir

Yeayy...yeayyy...yeayyyyy...

Susi melonjak kegirangan melihat notifikasi di telepon pintarnya. 

Bagaimana tidak, rupa Joni dan bau badannya seketika menggerayangi kepalanya setelah ada kabar dari salah satu media online akan hadirnya Joglosemarkerto. Kereta baru dengan rute Yogyakarta-Solo-Semarang-Purwokerto. Dengan hadirnya kereta ini, Susi semakin mudah menemui Joni yang tinggal di Semarang, sedang dirinya di Yogyakarta. Begitu pula sebaliknya.

Usut punya usut, Susi dan Joni adalah sepasang kekasih yang sepakat menjalin hubungan jarak jauh atau bahasa gaulnya LDR, Long Distance Relationship. Kini jarak bukan lagi penghalang untuk bertemu dan berkunjung sekadar salam, salam atau silaturahim.

Sudah genap sepuluh hari setelah resmi diluncurkan armada kereta Joglosemarkerto. Dilansir dari laman kompas regional, mulai hari ini, Sabtu (1/12/2018), masyarakat dapat menikmati perjalanan Kereta Api Joglosemarkerto, yaitu untuk rute Yogyakarta-Solo-Semarang-Purwokerto. Jadi, Susi dan Joni sudah dipastikan bisa menikmati fasilitas baru ini.

Kereta Joglosemarkerto merupakan kepanjangan rute dari kereta Kamandaka (Purwokerto-Semarang) dan Joglokerto (Purwokerto-Solo). Joglokerto menjadi semacam leburan dua kereta tersebut. Dengan hadirnya, Joglosemarkerto, masyarakat Yogya dan Jawa Tengah yang hendak bepergian baik dari Yogya, Semarang, atau wilayah lainnya di Jateng tidak perlu repot untuk ditransfer dahulu ke Stasiun Solo atau Stasiun Purwokerto tentunya.

dokpri

Edi Sukmoro, direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) pun menegaskan bahwa dengan adanya relasi KA baru tersebut dapat dijadikan sebagai alternatif pilihan moda transportasi bagi masyarakat sekitar Jawa Tengah.

Tidak hanya itu, Susi atau Joni pun dapat menikmati potongan 10% dari PT KAI untuk perjalanan hingga 13 Desember mendatang. Seperti yang diutarakan Kepala Humas PT KAI Agus Komarudin yang mengatakan bahwa,"Tiket sudah dapat dipesan di semua channel pada H-1, 30 November 2018 dan untuk keberangkatan 1-13 Desember 2018, masyarakat dapat menikmati potongan harga yang diberikan PT KAI sebesar 10 porsen."

Tapi, ada yang sedikit mengganjal di hati Susi ketika Joni bertandang main ke Yogyakarta. Karena dirinya telah terbiasa menggunakan moda transportasi umum sejak kecil, saat ia beranjak dewasa seperti saat ini keingingan naik transportasi umum ketika mengelilingi Yogyakarta hadir kembali. Walaupun Susi memiliki sepeda motor matic keluaran terbaru, ia jarang menggunakannya jika tidak penting-penting amat. Ya, itu karena sekarang hampir tiap sore Yogya macet, apalagi ketika Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Gerah dengan kemacetan dan minimnya transportasi umum, masyarakat Jogja kini mulai menyadari pentingnya kebutuhan akan transportasi umum. Setelah meghadirkan Trans Jogja sejak tahun 2008, saat ini sepertinya fasilitas umum di Yogyakarta haruslah dibenahi dan ditambah. Tidak sebatas membenahi, tapi lebih jauh lagi menambah armada dan rute-rute terpencil yang jarang dilalui kendaraan umum.

Dengan adanya itu diharapkan dapat mengalihkan penggunaan sepeda motor yang terlalu massif di Yogyakarta agar beralih ke moda transportasi umum. Jadi, dapat mengurai kemacetan dan mengurangi frekuensi kemacetan saat sore menjelang maghrib.