Mohon tunggu...
Kiki Selian
Kiki Selian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Halllo sobat literasi, Saya Kiki Nur Halijah Selian Mahasiswi Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Selanjutnya

Tutup

Medan

Kehidupan Umat Budha Di Mandala:Harmoni Budaya Tionghoa dan Lokal

6 Januari 2025   12:00 Diperbarui: 6 Januari 2025   12:00 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi saat wawancara dengan salah satu warga Mandala

Mandala adalah salah satu daerah di kota Medan khususnya di Medan Denai Sumatera Utara. Di dalam daerah Mandala tersebut ada beberapa daerah yang di huni oleh umat Budha khususnya Tionghoa. Kami mendatangi salah satu warga Tinghoa yang ada di daerah tersebut untuk kami wawancarai mengenai kondisi budaya daerah tersebut. Kebetulan narasumber yang kami wawancarai adalah seorang pria berusia 69 tahun yang sejak lahir sudah berdomisili di daerah tersebut.

Toleransi beragama adalah sikap saling  menghargai dan menghormati atas perbedaan yang ada baik antar individu maupun kelompok. Tujuan toleransi ialah menciptakan kerukunan sosial, meningkatkan pemahaman antar individu atau kelompok, mendorong dialog dan komunikasi yang konstruktif, membangun keadilan dan kesetaraan, serta menciptakan lingkungan yang inklusif. Di dalam memaknai toleransi terdapat dua penafsiran. Pertama, penafsiran yang bersifat negatif yang menyatakan bahwa toleransi itu cukup mensyaratkan adanya sikap membiarkan dan tidak menyakiti orang atau kelompok lain baik yang berbeda maupun yang sama. Sedangkan yang kedua adalah yang bersifat positif yaitu menyatakan bahwa harus adanya bantuan dan dukungan terhadap keberadaan orang lain atau kelompok lain.

Di Indonesia, toleransi sudah diatur dalam UUD 1945. Indonesia juga dipandang sebagai teladan dalam praktek toleransi dan kerukunan beragama di dunia karena memiliki Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Mayoritas mata pencaharian masyarakat setempat adalah berdagang  bahan sembako, makanan, bahan material dan lainnya. “disini usaha tidak jalan salah satu kendalanya adalah jalan yang terlalu sempit dan sepi” ujar narasumber. Jalan yang sempit dan macet membuat kendala mobil barang masuk ke daerah tersebut.

Dalam kehidupan bermasyarakat rukun dan damai akan terwujud bila kita menerapkan sikap toleransi. Dengan menerapkan sikap toleransi, kehidupan kita dalam bermasyarakat akan menjadi lebih tentram dan damai, hal ini akan menumbuhkan suasana yang kondusif sehingga dapat menghilangkan kecemasan dan ketakutan akan adanya tindakan negatif dari agama lain. Masyarakat akan memandang perbedaan agama dengan kaca mata positif dan tidak menjadikan perbedaan agama sebagai suatu masalah besar dan berakibat fatal. Melainkan suasana yang penuh warna.

Mayoritas penduduk disini kebanyakan Tionghoa yang rata-rata merupakan pedagang. Kehidupan antar beragama sudah berjalan baik sesuai dengan UUD 1945 tentang toleransi dan kerukunan. Di daerah ini terdapat beberapa masyarakat yang beragama Islam dan Kristen . mereka hidup berdampingan tanpa membedakan keyakinan. Kerukunan dan toleransi terjalin baiknya tidak ada pembeda dari mereka baik dari agama lain atau pun masyarakat lainnya.

Kerukunan hidup beragama merupakan salah satu tujuan toleransi beragama. Hal ini dilatarbelakangi beberapa kejadian yang memperlihatkan gejala meruncingnya hubungan antar agama. Kehadiran agama-agama besar mempengaruhi perkembangan kehidupan bangsa Indonesia dan menambah corak kemajemukan bangsa Indonesia, walaupun kemajemukan itu mengandung potensi konflik, namun sikap toleransi diantara pemeluk berbagai agama besar benar-benar merupakan suatu kenyataan dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Seiring dengan arti pentingnya agama dalam kehidupan bangsa, maka kehidupan beragama mendapat tempat khusus dalam masyarakat yang berdasarkan Pancasila. Pembinaan kehidupan beragama senantiasa diupayakan oleh pemerintah baik yang meliputi aspek pembinaan kesadaran beragama, kerukunan dan toleransi, kreativitas dan aktivitas keagamaan serta pembinaan sarana dan fasilitas keagamaan.

Salam Hangat Keluarga BPI!!!!

Penulis            : Kiki nur halijah selian, santia putri khairuna, Lestari yunsiska parhusip, Abdul rahman siregar

Dosen Pengampu : Devi Yulita Br. Tarigan, M.Psi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun