Oleh Rizki Ramadhannisa , Peserta No. 422
Pagi hari di suatu negri, terdengar suara tangisan. Tangisan seorang bayi yang baru saja lahir, bayi Raja dan Ratu. Seluruh penghuni istana pun sibuk mempersiapkan kamar untuk putri yang baru saja lahir ke dunia.
Putri yang di lahirkan ratu sangat cantik, dengan wajah bundar, kulit putih, mata bulat besar berwarna hijau, dan bibir merah yang menawan. Tampak persis seperti Ratu. Raja dan Ratu pun memberikan nama yang indah untuknya, Sayla.
Raja dan Ratu sangat bahagia saat itu. Namun, ada hal aneh yang terjadi pada Ratu. Tidak ada sedikit pun perubahan pada perut ratu, perutnya tetap menggembung seperti orang yang sedang mengandung. Raja yang khawatir pun meminta Ratu untuk lebih banyak ber istirahat.
Dan hal aneh lagi-lagi terjadi ketika tengah malam. Ratu merasakan sakit yang luar biasa pada perutnya, dan ternyata Ratu hendak melahirkan untuk yang kedua kali nya malam itu. Seluruh penghuni istana sangat panik. Namun, akhirnya Ratu dapat melahirkan lagi dengan selamat.
Putri ke dua nya yang baru lahir pun tidak kalah cantik dengan putri pertama nya, hanya saja terdapat banyak perbedaan di antara mereka. Putri ke dua Raja dan Ratu berwajah lonjong, dan berkulit gelap, matanya kecil berwarna biru tua. Mirip sekali dengan Raja. Dan ia pun di beri nama yang sangat bagus, yaitu Sakha.
Waktu terus berjalan, Sayla dan Sakha pun semakin dewasa. Sejak kelahiran mereka, Ratu tidak pernah lagi mengandung.
Sayla dan Sakha tumbuh menjadi gadis yang cerdas.
Sayla terkenal lembut dan periang. Sayla sangat suka membaca, memasak, dan ber nyanyi. Sifat ke ibuan yang dimilikinya, membuat orang-orang terkesan dan menyukainya.
Sedangkan Sakha, adalah pribadi yang pendiam dan perkasa. Sakha sangat pemberani dan menyukai berbagai tantangan. Ia gemar berburu dan bertarung. Sifat tegas dan bijaksana yang ia miliki, membuat orang-orang menyegani dan menghormatinya.
Sayla dan Sakha sangat senang berpetualang, seringkali mereka menjelajahi hutan yang ada di dekat istana kerajaan. Meskipun Raja dan Ratu ber kali-kali melarang mereka untuk kesana, namun mereka selalu mengabaikan nasihat orang tua nya tersebut.
Hingga pada suatu hari, ketika sedang asik menjelajah tanpa sadar mereka melewati seekor serigala berbulu merah darah yang gagah. Mereka berdua pun membalikkan badan untuk memastikan apa yang baru saja mereka lewati. Dan ketika mereka berbalik, tiba-tiba saja serigala itu berlari kencang melewati mereka. Sayla dan Sakha yang penasaran pun langsung mengejar serigala itu. Mereka berlari dan berlari tanpa peduli sudah sejauh apa mereka dari istana.
Tiba-tiba saja Sayla tersandung jatuh. Ia mengaku ke lelahan. Tubuh Sayla tidak sekuat Sakha, Sakha pun tidak tega meninggalkan kakak nya dan memutuskan untuk membiarkan serigala itu berlari jauh dari mereka.
Setelah sang serigala tak lagi terlihat, barulah mereka sadar bahwa mereka tersesat dan tidak tahu bagaimana cara untuk pulang. Sayla menangis karena takut
“Sudahlah kak, semuanya akan baik-baik saja” hibur Sakha.
“Pasti ayah dan ibu sedang mencemaskan kita sekarang, aku menyesal tidak mau menuruti nasihat mereka...” Ujar Sayla sambil menangis tersedu-sedu.
“Tenanglah kak.. ayah dan ibu akan menemukan kita” Sakha memeluk kakak nya yang sedih dan ketakutan itu. Dan mereka mulai berjalan perlahan menyusuri hutan. Hingga merasa lelah, mereka pun memutuskan untuk ber istirahat.
“Bisa kah kakak memasak sesuatu untuk makan malam kita?” tanya Sakha
“Tentu.. asalkan ada api untuk memasak.. aku bisa membuat semua dedaunan ini menjadi santapan yang lezat..” jawab Sayla dengan bersemangat.
“Baik lah, kalau begitu aku akan pergi mencari kayu bakar untuk membuat api.. tunggu lah disini dan siapkan dedaunannya” Sakha meraih pedangnya dan berdiri, bersiap untuk memulai pencarian.
“Tidak! Ku mohon jangan adik ku.. aku takut sendirian” Sayla bangkit dari duduknya dan menghalangi langkah Sakha.
“ah.. tidak apa kak, jangan takut.. semuanya akan baik-baik saja, ber nyanyi lah seperti kakak ber nyanyi di istana.. para binatang dan tumbuhan akan menjagamu”. Mendengar perkataan Sakha, Sayla menjadi sedikit tenang dan mengizinkan adik nya untuk pergi sementara dia menyiapkan daun yang akan di masak.
Sayla pun mengikuti saran adik nya, ia menyiapkan dedaunan sambil ber nyanyi untuk menghilangkan rasa takut. Karena asik nya ia ber nyanyi, Sayla tidak sadar ada sosok pemuda di balik semak belukar yang sedang memperhatikan dan menikmati lagu-lagu yang dinyanyikannya.
Tidak lama lama kemudian, Sakha kembali dari pencariannya. Tampak seikat kayu bakar di tangan kiri nya.”Kayu ini cukup sampai besok malam kak, pergunakan lah sebaik mungkin” ujar Sakha.
Sayla mulai memasak sambil menyanyi, Sakha pun memperhatikan kakak nya sambil ber jaga-jaga. Tanpa sengaja, ia melihat semak belukar yang ada dibelakang tubuh Sayla bergoyang padahal tidak ada angin yang berhembus. Sakha curiga dan terus memperhatikan semak belukar itu sambil memegang erat pedangnya, ia pun terkejut melihat munculnya sepasang kaki manusia yang ber gerak mengikuti alunan suara Sayla di balik semak belukar itu. Perlahan Sakha mendekati semak belukar itu dan ketika sudah sangat dekat, dengan gerakan tiba-tiba ia menebas semak belukar tersebut dengan pedangnya dan menemukan dua orang pemuda sedang duduk. Salah seorang dari mereka terkejut dengan tindakan Sakha, Sakha pun menyerang pemuda tersebut. Namun pemuda itu sangat lincah dan mampu menghindari serangan Sakha. Melihat kejadian itu, Sayla terkejut dan menjerit ketakutan.
Sakha dan pemuda itu bertarung dengan sengit, ke dua nya sangat tangguh dan lincah.
“CUKUP!! Hentikan!!” Jerit Sayla dengan sangat keras, hingga menarik perhatian Sakha dan pemuda yang bertarung dengan nya.
“Lihat dia, lelaki ini terluka..” Sayla berbicara sambil menghampiri pemuda yang terduduk lemah di dekat semak belukar yang telah di tebas Sakha.
“Kita harus segera menolongnya!” Ujar Sayla dengan nada penuh ke khawatiran.
“Apakah kau bisa? Kau mau mengobati nya nona muda??” tanya pemuda yang sedang berhadapan dengan Sakha.
“yaa.. tentu, tentu saja aku mau.. tetapi berhenti lah bertarung dengan adik perempuan ku”pinta Sayla dengan lembut.
“yaa..! baik lah, maaf kan aku nona muda.. aku Robin, dan dia adik ku Jose.. tadi nya kami sedang berburu dan tiba-tiba saja seekor beruang yang entah dari mana asal nya menyerang Jose.. aku mohon selamat kan dia..!”
“tenang lah Robin..” ujar Sayla. Sayla memerintah kan Sakha dan Robin mencari bunga tertentu untuk ramuannya. Dan setelah ramuan selesai, Sayla mengobati Jose selama ber jam-jam dengan sabar hingga akhir nya Jose sadar.
Robin dan Jose pun mengucapkan banyak terima kasih kepada Sayla dan Sakha. “Kami ber hutang nyawa pada kalian, ikut lah dengan kami ke desa.. kami akan menyediakan tempat yang layak untuk kalian..” Sayla dan Sakha merasa sangat senang mendengar nya dan langsung menerima tawaran tersebut.
Di sepanjang perjalanan mereka ber cerita banyak hal, hingga waktu tak terasa dan mereka pun sampai.
Namun, ada hal yang ganjil di desa tersebut “aku tidak melihat seorang wanita pun di sini.. apa penglihatan ku salah?” ujar Sakha.
“Ya, memang tidak ada seorang wanita pun yang tinggal di sini” imbuh Robin.
Jose pun mengambil bagian untuk ber bicara“Dahulu, kami tidak hidup di sini.. desa tempat kami ber asal di kutuk oleh seorang wanita penyihir yang sakit hati pada seorang pangeran, dan ia ber sumpah akan membunuh setiap lelaki yang hidup disana.. kami pun memutuskan pergi dari desa untuk menyelamat kan diri. kami membangun desa baru yang sederhana ini dan menamakannya desa Pali”
“lalu, bagaimana kalian akan menerus kan keturunan?” tanya Sayla
“entahlah, mungkin keturunan kami hanya sampai di sini” jawab Robin.
Robin dan Jose pun memperkenalkan Sayla dan Sakha kepada penduduk yang semuanya adalah laki-laki, mereka menceritakan bagaimana hebat nya ke dua putri kerajaan yang tersesat itu. Semua penduduk pun menerima mereka dengan ramah dan baik.
Setelah bertahun-tahun, Robin dan Sayla memutuskan untuk menikah. Mereka ber maksud untuk meneruskan keturunan di desa Pali.
Sedangkan Sakha terus memikirkan orang tua nya yang sangat ia rindukan. Hingga pada suatu hari ketika sedang berburu, Sakha bertemu dengan sosok serigala berbulu merah yang dulu pernah ia temui bersama Sayla. Dan kali ini pun ia kembali mengikuti serigala merah itu. Keajaiban terjadi , ternyata Serigala itu menuntunnya menuju gerbang istana yang dulu ia tinggali bersama Sayla, ayah dan ibunya.
Dengan ber semengat ia berlari menuju gerbang istana, para pengawal sedikit terkejut melihat nya dan langsung mengenali wajah Sakha yang khas. Mereka pun memberi nya jalan untuk masuk. Sakha memerintahkan seluruh prajurit untuk menjemput Sayla beserta keluarga baru nya, seluruh penduduk desa Pali.
Akhirnya Sayla dan Sakha dapat bertemu kembali dengan ayah dan ibu mereka. Namun Raja sedang sakit keras saat itu. Dalam hitungan hari, Raja pun wafat dan memberikan luka kehilangan yang teramat dalam kepada Ratu dan kedua putri nya.
Sebelum meninggal, Sang Raja ber pesan untuk menyerahkan seluruh kekuasaannya kepada Sakha. Sakha pun memutuskan untuk tidak menikah dan menghabiskan seumur hidupnya untuk mengabdi pada kerajaan ayah nya.
Sakha menjadi seorang Ratu yang di sayangi seluruh rakyat nya.
Sayla, Robin dan putra-putri nya hidup bahagia.
Jose, dan seluruh penduduk desa Pali pun turut berbahagia hidup dengan layak di negri yang di pimpin oleh Sakha.
Sedangkan, serigala misterius yang menuntun Sakha dan Sayla menuju kisah ini hingga sekarang masih menjadi misteri bagi ke dua anak Raja dan Ratu itu.
Selesai
NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community
http://www.kompasiana.com/androgini
Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community:http://www.facebook.com/groups/175201439229892/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H