Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kenaikan Harga di Awal Bulan Ramadan

15 Mei 2019   08:39 Diperbarui: 15 Mei 2019   09:04 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Memasuki awal bulan Ramadan  kenaikan harga sudah tidak menjadi hal biasa.

Di pasar Andir,di kota Bandung, harga bawang putih mencapai Rp 70.000/kg. Cabai merah tanjung sampai Rp 44.000/kg.Cabai merah TW Rp 28.000/kg dan cabe rawit Rp 20.000 harganya masih tetap.Daging ayam ras masih Rp35.000/kg.

Bawang merah yang tadinya Rp 25.000-Rp 30.000/kg menjadi Rp 40.000-Rp 45.000/kg. Daun bawang dari Rp 8.000/kg menjadi Rp 15.000/kg. Kentang dari Rp 8.000/kg menjadi Rp 12.000-Rp 13.000/kg. Wortel dari Rp 6.000/kg menjadi Rp 10.000/kg . Seperti biasa alasan para pedagang mengatakan, "Biasa kalau bulan puasa harga-harga naik."

Diharapkan peran pemerintah untuk menstabilkan harga-harga, karena dengan kenaikan harga-harga tersebut banyak masyarakat yang daya belinya terbatas,sehingga mengurangi kapasitas pembeliannya.Misalnya pembeli membeli setengah kilogram cabai merah menjadi hanya membeli satu ons saja. Dari kondisi ini para pedagang harus mengeluarkan modal yang semakin tinggi, tetapi keuntungan terus berkurang. Para peritelpun mengalami hal yang sama.

Melihat kenyataan ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar operasi pasar murah di kota dan kabuparen di Jawa Barat, untuk meringankan daya beli masyarakat selama bulan Ramadan. Dengan mensubsidi beras,telur , daging ayam, daging sapi, minyak goreng, dan gula pasir. Terutama untuk rumah tangga miskin di Jawa Barat. Gelaran ini berlangsung dari tanggal 13 sampai 28 Mei 2019.

Diharapkan adanya kerja sama antara Bulog dan peritel agar bisa mengambil ke divre, misalnya untuk menekan harga bawang merah yang tadinya di peritel modern Rp 58.000/kg turun menjadi Rp 40.000/kg, sehingga dapat membantu pemerintah menstabilkan harga. Dengan harga di peritel Rp 40.000/ kg, di pasar bisa turun tidak Rp 54.000/kg lagi. Dan dengan diadakannya toko pangan di setiap pasar tradisional, diharapkan bisa menjadi referensi harga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun