Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Perang Total Melawan Terorisme

28 Maret 2019   09:17 Diperbarui: 28 Maret 2019   09:39 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Pada hari Selasa tanggal 12 Maret 2019 ledakan keras terjadi di Sibolga, Sumatra Utara, peristiwa ini terkait penangkapan teroris oleh aparat keamanan. Kemudian pada hari Jum 'at tanggal 15 Maret 2019 di kota Chrischurch, Selandia baru, terjadi penembakan brutal di Masjid Al Noor dan Linewood Islamic Centre. Telah gugur para syuhada di Jalan Allah, dan para korban lainnya terluka, pada saat  beribadah shalat Jum 'at.

Di sisi Allah orang-orang beriman yang wafat pada hari Jum'at dalam keadaan terzalimi dan membela dirinya hingga desah nafas terakhir dari aksi         kejahatan, akan dilindungi Allah dari azab kubur. Dan Allah menganugrahkan syahid bagi mereka.

Allah berfirman dalam Al Quran Surat Ali Imran ayat 169-171, "Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di Jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapatkan rezeki. 

Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bersenang hati terhadap orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka da tidak pula mereka bersedih hati. 

Mereka bersenang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman."

Semua akun di media-media sosial mewakili perasaan duka dan luka mendalam orang-orang yang ditinggalkan para korban terorisme mengecam tragedi itu.

 Sadisnya para teroris memperlakukan korban-korbannya harusnya menyadarkan kita, mereka diam-diam akan menyerang kita dari jarak dekat. Tiba-tiba muncul di sekitar kita.

Sudah saatnya sekarang kita berjihad memerangi terorisme ini dengan berkoordinasi dengan aparat keamanan Tni-Polri. Karena terorisme ini musuh bersama. 

Gerakan terorisme harus dipersempit dan jangan memberi peluang kepada para teroris untuk beraksi dengan perlawanan yang nyata dan detail, juga pencegahan. 

Salah satu yang dimaksud dengan jihad dalam ajaran Islam adalah mempertahankan, membela, memerdekakan diri dari penindasan, penjajahan, fitnah, perbuatan sewenang-wenang, dan teror dari pihak lain. Bukan melakukan aksi terorisme.

Aparat keamanan harus menggambarkan dengan detail kepada seluruh lapisan masyarakat mengenai modus terorisme. Sudah saatnya aparat keamanan (anti-teror) berinteraksi dengan sekolah-sekolah, pondok-pondok pesantren, dan perguruan-perguruan tinggi untuk mengantisipasi aksi teroris sedini mungkin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun