Mohon tunggu...
KIKIN MUTAKIN
KIKIN MUTAKIN Mohon Tunggu... Dosen - Tulisan Kita Literasi Indonesia

Praktisi Ekonomi Syariah

Selanjutnya

Tutup

Financial

Peluang Usaha Pemanfaatan Kulit Buah Naga

23 Desember 2020   14:08 Diperbarui: 23 Desember 2020   14:11 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buah-buahan menjadi kebutuhan penting bagi setiap orang. Mengkonsumsi buah dan sayuran dianjurkan minimal 400 gram per hari atau lima porsi dengan masing-masing porsi 80 gram. Terkhusus dalam anjuran kadar mengkonsumsi buah bermanfaat bagi penurunan risiko penyakit stroke, kanker dan penyakit jantung.

Selain itu buah sangat berguna bagi tubuh, diantaranya dapat mencegah obesitas dan mengontrol berat badan, menurunkan tekanan darah, mengatasi masalah pencernaan dan menjaga kesehatan mata.

Namun, secara umum mengkonsumsi buah hanya terbatas memanfaatkan daging buahnya saja. Sedangkan kulit buahnya dibuang dan secara otomatis menjadi limbah.

Dalam kasus ini kita ambil buah naga. Buah naga merupakan salah satu buah yang sering dikonsumsi masyarakat di Indonesia. Kandungan vitamin dan mineral dalam buah naga sangat dibutuhkan oleh tubuh. Buah naga biasanya dijadikan toping makanan juga disajikan dngan cara dijus. Seiring dengan tingginya tingkat konsumen yang mengkonsumsi buah naga, maka berpengaruh pula terhadap penumpukkan limbah dari kulitnya.

Menurut Tahir (dalam Marjenah: 2017), limbah kulit yang dihasilkan dari satu buah naga mencapai 30-35%, sehingga dari 200 kg buah naga atau sekitar 50-66 biji buah naga dapat menghasilkan limbah kulit buah naga sebanyak 60-77 kg yang pada umumnya hanya dibuang sebagai limbah sehingga tidak dimanfaatkan secara optimal. Perlu diketahui bahwa kandungan antioksidan dalam kulit buah naga cukup tinggi dan setara dengan daging buah naga.

Maka dari itu dalam upaya meminimalkan tumpukkan limbah kuliat buah naga dan dalam menciptakan inovasi pangan baru, menurut hasil penelitian Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman bahwa diantara salah satu pemanfaatan limbah kulit buah naga dapat dijadikan sumber pektin dalam pembuatan selai. Pektin adalah jenis serat larut air bermanfaat untuk sistem pencernaan, termasuk bantu turunkan berat badan.

Selain itu pemanfaatan pektin sangat luas cakupannya diantaranya sebagai bahan pengisi, komponen permen, serta sebagai stabilizer untuk jus buah dan minuman dari susu, juga sebagai sumber serat dalam makanan.

Pektin diekstrak dari kulit buah naga dapat dilakukan dengan cara dikeringkan dan dibubukan. Harga pektin berat 100 gr dengan kisaran harga Rp 32.000. Ketika tersedia 1 Kg pektin yang kita olah sendiri, maka besar keuntungan yang akan didapat.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun