Diskon, ya... kata yang memang diidam-idamkan bagi para konsumen di seluruh Indonesia bahkan mungkin di dunia. Mulai dari kalangan atas sampai bawah. Namun kalangan menengah kebawah lah yang rata-rata mendominasi dari budaya diskonan.
Akhir-akhir ini kebetulan juga kita tepat berada di akhir tahun yang biasanya banyak toko-toko, warehouse, outlet, dan sebagainya yang menawarkan diskonan untuk akhir tahun. Mereka memasang spanduk, baliho, poster, dan media lain yang memberikan informasi bahwa toko mereka sedang ada diskon besar-besaran untuk akhir tahun. Yang kita juga pernah bahkan sering melihat di pojok jalan, tembok, dan sebagainya diskonan mulai 50% hingga 70%, bahkan ada yang sampai 80%.
Melihat hal ini pasti merupakan berita gembira bagi para shoppaholic (pecinta belanja). Semua kalangan kecil, menengah, sampai yang elit sekalipun pasti berbondong-bondong untuk pergi ke mall terdekat mencari toko-toko, outlet, warehous yang menawarkan diskonan tersebut. Seakan-akan bazaar diskon ini membutakan mata mereka para pecinta belanja. Biasanya mereka menyerbu tempat atau toko pakaian, peralatan dan perabotan rumah tangga, swalayan, dan lain-lain. Ada yang beli baju, celana, sepatu, sandal, dan lain-lain. Untuk perabotan rumah tangga biasanya mereka menyerbu piring, gelas, kipas angin, TV, bahkan lemari pakaian.
Mereka berpikiran bahwa mumpung harganya lagi murah, lagi ada diskonan. Lalu mereka membeli semua barang yang diinginkan bahkan sampai barang yang tak perlu pun mereka tetap membeli karena diskon, sayang kalo tidak dimanfaatkan. Karena pikiran seperti itulah yang membutakan hati mereka untuk mengikuti hawa nafsu membeli sebanyak mungkin. Dengan diskon tersebut mereka tak segan-segan untuk membeli barang-barang yang sekiranya tidak perlu.
Menurut saya dengan kenyataan-kenyataan mengenai dampak "diskon"seperti diatas seharusnya dapat dicegah dan dihindari. Kita sebagai umat Islam yang baik dan memiliki wawasan tinggi harus bisa memfilter keinginan dan hawa nafsu kita untuk tidak berbeanja mumpung ada diskonan. Karena sejatinya kita itu ditipu oleh sistem diskon akhir tahun. Pesan saya adalah belilah barang seperlunya dan jangan menghambur-hamburkan uang untuk sesuatu yang tidak perlu, karena yan dapat mengerem keinginan dan nafsu kita adalah diri kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H