Mohon tunggu...
Kiki Kurniawati
Kiki Kurniawati Mohon Tunggu... Guru - Guru bahasa Inggris, praktisi pendidikan

Saya seorang yang suka tantangan dan mencoba hal baru. Saya tertarik belajar bahasa asing. Sebagai seorang guru, saya suka bersosialisasi dan belajar mengenai kepribadian orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Yakin Mau Menulis? Simak!

12 Januari 2024   21:20 Diperbarui: 12 Januari 2024   21:31 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beep ... beep ... Amateur writer is detected. 

Perkenalkan, saya Kiki, seorang guru bahasa Inggris di sebuah sekolah dasar di Salatiga yang lebih banyak menggunakan mulut daripada jari-jari untuk berekspresi dan yang lebih banyak berekpresi dengan bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia. Sebagai seorang berzodiak Aries yang terkenal suka tantangan, tulisan ini saya dedikasikan untuk rekan kerja sekaligus penantang saya untuk menulis.

Siang ini, saya membaca tulisan rekan kerja saya yang merupakan penulis di Kompasiana.com berjudul '3 Tips Ringan untuk Penulis Pemula'. Dikarenakan gaya menulis rekan saya ini ringan dan tidak menggurui, saya suka membaca artikelnya. Seperti biasa, saya berikan reaksi 'Niceee..' dengan clap emoticon setelahnya. Tidak saya duga bahwa rekan ini 'menantang' saya untuk merespon dengan cara menulis di sini dari sekedar memberikan reaksi pada status WhatsApp.

Saya berpendapat dan simpulkan bahwa menulis itu tidak mudah namun bukan tidak mungkin.

Setelah menulis dua paragraf di atas, saya tergelitik untuk menuliskan apa yang sebenarnya terjadi di pikiran seorang penulis pemula.

1. Kebingungan

Seorang penulis pemula seperti saya memiliki banyak sekali hal yang dipikirkan sebelum menulis. Pertanyaan yang muncul yaitu 'Mau nulis apa? Mulainya dari mana?' Tentu tidak ada jawaban langsung dari pertanyaan-pertanyaan itu. Jangan salah, penulis pemula bukannya malas tapi penuh dengan ide. Dalam bahasa Jawa, ruwet.

2. Kecemasan

Penulis pemula merupakan overthinkers. Takut berlebihan. Bagaimana kalau tidak punya waktu menulis? Bagaimana nanti kalau tulisannya aneh? Bagaimana kalau tidak ada yang baca? Bagaimana nanti kalau ada salah ketik atau salah konten? Ya, mohon dimaklumi pemikiran overthinkers ini tidak mungkin bisa ditranskrip, karena terlalu banyak.

3. Keahlian

Perlu diingat, penulis pemula itu bisa membutuhkan waktu lebih dari 1 menit untuk mengetik satu kalimat. Satu kata saya ketik, berkali-kali saya memencet backspace setelahnya. Tidak perlu membayangkan berapa menit saya menulis tulisan ini. Rekan guru Matematika saya pun akan menyerah menghitungnya.

Menyerah?

Tentu belum. Ada beberapa hal yang saya lakukan sebagai penulis amatir yang semoga membantu menumbuhkan motivasi teman-teman yang ingin mencoba menulis.

1. Tuliskan semua hal yang teman-teman suka. Saya membuka note saya dan mengetik daftar topik yang saya suka seperti MBTI (tes kepribadian), psikologi, K-pop Idols, bahasa, pendidikan, dll.

2. Jangan menunda menulis. Tumpahkan semua ide kasar di blank page Ms Word atau kertas. Saya memaksakan diri menggunakan Ms. Word dengan setting bahasa Inggris yang menyusahkan saya sendiri saat mengetik. Namun kita pakai pedoman orang kuat yaitu jika ada yang sulit mengapa harus dipermudah. Ha..ha..ha..

3. Buat judul sementara yang terpikirkan. Sebelumnya saya ingin menulis satu pengalaman saya dan saya beri judul 'Waktu Tuhan Benarkah Baik?' Namun, terlalu berat untuk tulisan pertama saya. Saya menyemangati diri sendiri untuk menulis tulisan kedua dengan judul ini.

4. Ketik. Ketik. Ketik.

5. Hapus. Hapus. Hapus.

6. Ketik lagi.

7. Baca tulisanmu. Tidak terasa, sudah ada 415 kata yang saya ketik sampai dengan kata ini.

8. Final reading. Baca ulang tulisanmu. Sekali atau beberapa kali. Sesuaikan dengan waktu dan niatmu.

Tulisan pertama saya ini, semoga bukan yang terakhir. Dalam banyak berbicara, banyak kesalahan. Dalam banyak tulisan, banyak kesalahan yang bisa diperbaiki. Saya tutup tulisan saya dengan kata-kata mutiara dari Benjamin Franklin, 

Either write something worth reading or do something worth writing.

 Tulislah sesuatu yang patut untuk dibaca atau lakukan sesuatu yang patut ditulis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun