Mohon tunggu...
Kiki Khairunnisa
Kiki Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - suka nulis

Mahasiswa tahun ketiga yang memiliki minat dalam dunia broadcast, jurnalistik dan publik speaking. Ketua @pelajarnupadangratu Penyiar @radio_shawtuna90.5

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Kampung Rukti Basuki Kecamatan Rumbia

2 April 2024   10:48 Diperbarui: 2 April 2024   10:51 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tahun 1961 pemerintah pusat membuat sebuah program transmigrasi yang merupakan sebuah perpindahan penduduk dari kota ke desa yakni perpindahan penduduk dari pulau Jawa ke pulau Sumatera sehingga Kampung Rukti Basuki Satu terbentuk sampai saat ini. Pada awal terbentuknya Kampung Rukti Basuki Satu penduduknya terdiri dari berbagai macam suku yaitu suku jawa, suku sunda, suku lampung, suku palembang, suku bali dan lain-lain. Dan dari berbagai macam suku tersebut mayoritas suku jawa yang paling banyak karena para transmigran berasal dari seluruh jawa terutama tiga pusat populasi utama. Walaupun masyarakat berbeda-beda suku namun warga Kampung Rukti Basuki Satu dapat hidup rukun, damai, aman dan dapat hidup berdampingan tak ada gesekan atau masalah yang timbul antarsuku. Pada saat pertama kali para penduduk transmigrasi yang datang ke Kampung Rukti Basuki Satu masih menjadi hutan belantara dan masih banyak binatang buasnya.Pada saat itu pula para transmigran harus membabat hutan untuk dijadikan sebagai pemukiman dan lahan garapan untuk tempat tinggal dan bercocok tanam. Pada saat itu para transmigran sangat kesulitan karena belum tersedianya sarana transportasi yang memadai karena akses jalan masih tanah, jika terjadi hujan maka jalan menjadi becek sehingga sangat sulit untuk dilintasi kendaraan. Juga belum adanya sarana penerangan karena belum adanya aliran listrik sehingga para penduduk penerangannya masih menggunakan ala kadarnya yaitu menggunakan lampu minyak dan petromak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun