Inilah rahasia di balik kesuksesan seorang Jogi Hendra Atmaja dalam menjalankan Bissnisnya
Seorang pengusaha di bidang makanan dan minuman konsumen yang menjadi pendiri PT Mayora Indah Tbk pada tanggal 17 Februari 1977 adalah Jogi Hendra Atmaja. Nah jadi siapa sebenarnya Jogi Hendra Atmaja itu? Berikut ini penjelasannya. Dr Jogi Hendra Atmaja tercatat lahir di Jakarta pada tahun 1946 jadi saat ini ia berusia sekitar 78 tahun. Sementara itu, agama apa yang di anut belum diketahui. Jogi Hendra Atmaja berasal dari keluarga imigran dari Tiongkok yang kemudian mendirikan pabrik biskuit pertamanya yang bernama inbisco pada tahun 1970. Di sini diketahui Informasi Mengenai keluarganya bahwa ia memiliki tiga orang anak, yaitu Andre Sukendra Atmaja yang lahir pada tahun 1975, Hendarta Atmaja yang lahir pada tahun 1978, dan Wardana Atmaja yang lahir pada tahun 1979. Ketiga anak ini dikenal pernah menjabat beberapa posisi di dewan direksi PT Mayora Indah Tbk. Diketahui juga bahwa Andre Sukendra Atmaja sudah menjabat sebagai Direktur Utama PT Mayora Indah Tbk sejak tahun 2011, Hendarta Atmaja telah menjabat sebagai Direktur rantai pasokan PT Mayora Indah Tbk sejak tahun 2010, sementara itu Wardana Atmaja juga telah menjabat sebagai Direktur Umum dan Operasional PT Mayora Indah Tbk sejak tahun 2011.
Jogi Hendra Atmaja menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta. Jogi Hendra Atmaja dan dua rekannya, Drus Raden Sudikdo dan Ir Dharmawan Kurnia, mendirikan PT Mayora Indah Tbk pada tanggal 17 Februari 1977. Pertama kali pabrik Mayora di bangun ada di daerah Tangerang. Sejak berdirinya PT Mayora Indah Tbk, Jogi Hendra Atmaja telah menjabat sebagai pendiri dan pemilik perusahaan serta menjabat sebagai Komisaris Utama PT Mayora Indah Tbk sejak tahun 1977. PT Mayora Indah Tbk, yang didirikan oleh Jogi Hendra Atmaja dan dua rekannya, adalah perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk makanan dan minuman konsumen. Mayora oleh masyarakat Indonesia, yaitu ketika produk makanan ringan Roma Coconut Biscuit menjadi produk yang booming dan populer pada tahun 1970-an, kemudian pada akhir tahun 1980-an, Mayora memperluas bisnisnya dengan merilis permen tar Kopiko, permen Kopiko, hingga mencapai posisi teratas sebagai produk terlaris karena saat itu belum ada produk serupa di pasaran. Kopiko menjadi permen beraroma kopi pertama di Indonesia setelah mampu memenuhi pasar Indonesia. Mayora kemudian melakukan penawaran perdana saham dan menjadi perusahaan publik dengan kode saham Emor pada tahun 1990. Harga saham awal mulai dari IDR 9.300 per Selain memproduksi makanan ringan, Mayora juga memperluas bisnisnya ke produk minuman kemasan, salah satu produk yang sangat terkenal adalah Teh Pucuk Harum. Tidak hanya itu, Mayora juga semakin memperluas sayap bisnisnya untuk masuk ke pasar produk lain, seperti produk air mineral kemasan. PT Mayora Indah Tbk melakukan kerja sama dengan PT Tirta Fresindo untuk menciptakan produk air mineral yang berbeda bernama Le Minerale untuk memperkuat produksinya. Lima pabrik kemudian didirikan di Makassar, Medan, Pasuruan, Ciawi, dan Sukabumi, dan pada tahun 2016 dua pabrik lagi dibangun di Palembang dan Cianjur sebagai langkah untuk memperkuat produksi agar dapat bersaing dengan merek air mineral lainnya, seperti Maycicip Bisun dengan mendirikan Bank Mayora pada tahun 1993 hingga sekarang Mayora GR memiliki banyak produk terkenal seperti Kopiko, kiss, tamarin, Biscuit Roma, slly olai, Sari Gandum, Bengbeng, Astor chokichoki, Torabika, Energen dan banyak lainnya. Selain menjadi komisaris PT Mayora Indah Tbk Jogi Hendra Atmaja juga menjabat sebagai komisaris utama PT Unita Branindo PT Torabika Eka Semesta dan PT Kako MAS Gemilang serta menjabat sebagai komisaris PT Sinar Food Barat dan Komisaris PT Sinar Food Timur pada tahun 2023. Forbes juga mengumumkan bahwa Jogi Hendra Atmaja dan keluarganya menempati sebagai salah satu dari 50 orang yang ditebak dan berada di posisi ke-11 dengan kekayaan mencapai 4,4 miliar dolar. Sementara itu, dikutip dari situs web resmi Forbes, diketahui bahwa Jogi Hendra Atmaja dan keluarganya kini memiliki kekayaan mencapai 4,4 miliar dolar.
Referensi:
ASTUTI, Kharisma Widy. ENTREPRENEURSHIP PT. MAYORA INDAH Tbk DI INDONESIA. 2022.
DASILPA, Sispa. PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI KASUS PADA SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2018--2022). 2024. PhD Thesis. Universitas Muslim Indonesia Makassar.
PRASAJATI, Sarwendah Puji; ZULKIFLI, Zulkifli. Analisis Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Mayora Indah Tbk Periode 2014-2016. 2018. PhD Thesis. STIE Widya Wiwaha.
CHRISTIN, Maylanny. KOMUNIKASI CYBER CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)(ANALISIS PEDOMAN PELAPORAN GRI PADA OFFICIAL WEBSITE PT. MAYORA INDAH, TBK). JCommsci-Journal Of Media and Communication Science, 2020, 3.3: 178-227.
SAGALA, Apriyanthi. Pengaruh earning per share (EPS) dan return on equity (ROE) terhadap harga saham perusahaan pada PT. Mayora Indah Tbk tahun 2010-2017. 2018. PhD Thesis. IAIN Padangsidimpuan.
FAMIAH, Rizky. Pengaruh Return On Equity (Roe), Debt To Equity Ratio (Der), Dan Total Asset Turnover (Tato) Terhadap Price Earning Ratio (Per). Universitas Brawijaya, 2018, 1-157.
