Mohon tunggu...
KIKI HERIWANTO SINAGA
KIKI HERIWANTO SINAGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang pelajar di politeknik pariwisata dan memiliki hobi dance,menggambar juga bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aspek 5A dan SWOT Desa Hariara Pohan

12 Desember 2023   11:02 Diperbarui: 12 Desember 2023   11:12 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Profil Desa Wisata Hariara Pohan.
Dimana sih Desa Wisata Hariara Pohan ini? Bagi dari kita yang berasal dari kota Samosir pastinya sudah tidak asing lagi nih dengan Desa Wisata Hariara Pohan, yang dimana berletak di Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Desa Hariara Pohan ini dikenal dengan keindahan pemandangan alamnya yang bisa kita nikmati dari salah satu bukit disana yang bernama Bukit Holbung, juga adanya Perkebunan kopi, Perkebunan Alpukat, dan Irigasi Persawahan . Selain itu terdapat juga rumah adat bolon di Desa Hariara Pohan. Ramah Adat Bolon disebut Bolon bukan saja karna ukurannya yang besar, melainkan juga karena rumah adat ini dulunya merupakan istana seorang raja yaitu Raja Simalungun.
 
 
Aspek 5A dalam skema usaha Pariwisata diantaranya adalah
1. Amenities (Amenitas)
2. Activities (Aktivitas)
3. Attraction (Atraksi)
4. Accommodation (Akomodasi)
5. Accessibility (Aksebilitas)
Dengan adanya kelima aspek utama ini dapat menjadikan desa wisata tersebut sebagai desa wisata yang di harapkan dapat meningkatkan potensi tempat. Berikut adalah aspek 5A yang terdapat pada desa wisata Hariara Pohan.
 
1. Amenitas (Amenities)
    Amenities atau Amenitas ini adalah fasilitas di luar akomodasi yang disediakan untuk para wisatawan yang berkunjung seperti rumah makan, restoran, toko cinderamata, dan fasilitas umum seperti sarana ibadah, kesehatan, taman, dan lain-lain.
Desa Hariara Pohan ini sudah memperlengkapi para wisatawannya dengan fasilitas-fasilitas yang termasuk dalam aspek Amenitas, diantara lain adalah:
 
* Kios Souvernir
* Toilet
* Area Parkir
* Cafetaria
* Mushalla
* Outbound
* Balai Pertemuan
 
2. Aktivitas (Activities)
    Aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan wisatawan selama melakukan kunjungan ditempat tujuan wisata. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di desa wisata hariara pohan adalah sebagai berikut:
* Menikmati keindahan alam wisata yang ada di Hariara Pohan
* Mengunjungi bukit Holbung
* Kulineran di sekitar desa
* Menginap di Homestay
* Menari tarian Tortor batak (tarian daerah)
* Mengunjungi sarkofagus Raja simarmata
 
 
3. Atraksi (Attaction)
    Atraksi wisata adalah salah satu daya tarik yang memiliki nilai tersendiri dan mampu menarik para wisatawan agar mau berkunjung ke tempat tujuan
 
Atraksi memiliki beberapa jenis, diantaranya:
 
Daya tarik alam,Budaya maupun buatan, seperti event atau yang sering disebut sebagai minat khusus.
 
Elemen atraksi wisata diantaranya:
 
Sebagai faktor penarik wisatawan,Menghadirkan banyak wisatawan sehingga antraksi wisata memiliki keunikan dan keunggulan agar berbeda daripada wilayah lainnya.
Adapun atraksi yang tersedia di desa wisata hariara pohan yaitu:
* Belajar memanen padi
* Sarkafogus raja simarmata
* Taman batu omek
* Pralayang di bukit holbung
* Tor-tor sanggar seni budaya ronatatama
Nah bagi kamu yang senang berkuliner juga bisa menikmati beragam makanan yang ada di desa wisata hariara pohan ini loh, Adapun kuliner tersebut yaitu:
Ayam napinadar (Rp.280.000)
Kue lato-lato (Rp.50.000)
Mie gomak (Rp. 50.000)
Lappet (Rp. 50.000)
Dodol (Rp.10.000)
Dekke naniura (Rp.300.000)
Sambal andaliman (Rp.50.000)
Sambal rias (Rp.20.000)
Ikan nila arsik (Rp.100.000)
 
4. Aksesibilitas (Accecibility)
    Aksesibilitas adalah sarana dan infrastruktur untuk menuju destinasi, seperti jalan raya, ketersediaan sarana transportasi, dan rambu-rambu penunjuk jalan.
 
Tujuan utamanya adalah agar semua individu, termasuk yang memilik keterbatasan fisik atau kondisi kesehatan tertentu, dapat mengakses dan menikmati destinasi wisata dengan bebas, nyaman, dan tanpa hambatan.
 
Aksesibilitas wisata membantu mengatasi berbagai hambatan yang dapat menghalangi individu dalam aktivitas wisata. Termasuk kesulitan mengakses tempat wisata, fasilitas yang tidak ramah disabilitas, kurangnya informasi, dan lain-lain.
 
Upaya untuk meningkatkan aksesibilitas wisata mencakup kerjasama antara pemerintah, pengembang wisata, komunitas lokal, dan organisasi non-pemerintah.
 
Jadi bagi kamu yang ingin berkunjung ke desa wisata hariara pohan, kamu dapat menempuhnya kurang lebih 5 jam jika dari kota Medan, 2 jam dari Bandara Silangit, dan jika dari Pelabuhan Ambarita kamu hanya akan menempuh selama 30 menit saja.
 
5. Akomodasi (Accomodation)
    Akomodasi Pariwisata adalah segala sesuatu yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan seseorang saat berwisata. Misalnya tempat menginap atau tempat tinggal sementara bagi orang yang berwisata.
 
Akomodasi dalam dunia pariwisata merupakan segala hal yang disediakan oleh pihak penyedia jasa untuk kegiatan pariwisata baik dalam penyediaan bangunan untuk penginapan, tempat makan, tempat hiburan dan fasilitas lain yang dikelola secara komersial. Perkembangan usaha kepariwisataan dipengaruhi oleh ketersediaannya usaha akomodasi dan transportasi yang memadai dan sebaliknya.
Ada 4 kategori atau jenis akomodasi wisata, antara lain yaitu:
 
1. Akomodasi jasa (service accommodation), adalah akomodasi berbentuk jasa termasuk hotel, apartemen, dan guest house.
 
2. Akomodasi self-catering (self-catering accommodation), merupakan akomodasi yang mengharuskan para konsumennya untuk menyiapkan makanannya sendiri, seperti kegiatan berkemah (camping), caravans, ruangan yang disewa (rented flats) dan rumah (houses).
 
3. House of friends and relatives, dalam hal ini akomodasi tidak membutuhkan biaya karena akomodasi telah disediakan oleh teman, kerabat maupun keluarga di daerah tujuan.
 
4. Akomodasi lain-lain (other accommodations) termasuk di dalamnya hostels, youth hostels, boats, dan lain-lain.
namun, yg terdapat pada desa wisata hariara pohan ini hanyalah jenis akomodasi jasa saja. Adapun akomodasi jasa di desa wisata hariara pohan yaitu:
* Amir Hakim Homestay (Rp 100.000)
* Homestay Winner (Rp 100.000)
* Robema Homestay (Rp 100.000)
* Rumah Sopo Simarmata Homestay (Rp 100.000)
* Rumah Siamun Homestay (Rp 100.000)
 
Aspek SWOT dalam skema usaha Pariwisata diantaranya adalah:
 
SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) analysis adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi sebuah individu, perusahaan, atau situasi. Berikut adalah SWOT analysis untuk Hariara Pohan:
A. Strengths (Kekuatan):
Desa wisata Hariara Pohan memiliki beberapa keunggulan atau kelebihan yang membuatnya menonjol di antara destinasi wisata lainnya. Berikut adalah beberapa dari mereka:
1. Keindahan Alam yang Menakjubkan: Desa wisata Hariara Pohan terletak di tengah-tengah alam yang indah. Dikelilingi oleh pegunungan, hutan, dan sungai yang mengalir, desa ini menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan dan mempesona bagi para pengunjungnya.
2. Keragaman Budaya: Desa ini memiliki keragaman budaya yang kaya. Masyarakatnya terdiri dari berbagai suku dan etnis, yang membawa keanekaragaman dalam adat istiadat, tradisi, dan kebudayaan. Wisatawan dapat menjelajahi dan mengalami kehidupan budaya yang beragam di desa ini.
3. Kegiatan Wisata yang Menarik: Desa wisata Hariara Pohan menawarkan berbagai macam aktivitas wisata yang menarik. Mulai dari hiking dan trekking di pegunungan, bermain air di sungai, hingga melihat pertunjukan seni dan tarian tradisional, ada banyak hal yang dapat dilakukan dan dinikmati oleh para pengunjung.
4. Keberlanjutan dan Konservasi Lingkungan: Desa ini telah mengadopsi prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan pariwisata. Upaya konservasi alam dilakukan dengan menjaga kelestarian hutan, mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, dan mempromosikan penggunaan energi terbarukan. Hal ini memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk menikmati alam yang masih alami dan bersih.
5. Keramahan Masyarakat Lokal: Masyarakat desa Hariara Pohan dikenal karena keramahan dan keramahannya terhadap wisatawan. Mereka dengan senang hati menyambut dan berbagi pengetahuan mereka tentang budaya dan tradisi lokal. Ini menciptakan pengalaman yang hangat dan ramah bagi para pengunjung.
6. Makanan Lokal yang Lezat: Desa ini juga terkenal dengan hidangan lokal yang lezat dan autentik. Wisatawan dapat mencicipi masakan tradisional yang disajikan dengan bahan-bahan segar dan cita rasa yang khas. Ini memberikan pengalaman kuliner yang unik dan memuaskan.
Keunggulan-keunggulan ini menjadikan desa wisata Hariara Pohan sebagai destinasi yang menarik bagi para wisatawan yang mencari keindahan alam, kehidupan budaya yang beragam, kegiatan wisata yang menarik, serta pengalaman yang hangat dan ramah dari masyarakat lokal.
B. Weaknesses (Kelemahan):
Beberapa kelemahan yang dapat dilihat dari desa wisata Hariara Pohan adalah sebagai berikut:
1. Infrastruktur yang kurang memadai: Mungkin desa wisata ini belum memiliki infrastruktur yang memadai, seperti jalan yang rusak atau kurangnya aksesibilitas yang baik. Hal ini dapat menghambat kunjungan wisatawan dan mengurangi kenyamanan mereka.
Solusi: Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan perbaikan infrastruktur, seperti memperbaiki jalan, memperbaiki fasilitas umum, dan meningkatkan aksesibilitas ke desa wisata, misalnya dengan membangun jalur transportasi yang lebih baik.
2. Kurangnya promosi dan pemasaran: Mungkin desa wisata Hariara Pohan belum cukup dikenal oleh masyarakat luas dan kurang promosi yang efektif. Hal ini dapat menghambat jumlah kunjungan wisatawan.
Solusi: Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan upaya promosi dan pemasaran yang lebih intensif. Misalnya, membuat website atau media sosial yang mempromosikan desa wisata ini, bekerja sama dengan pihak pariwisata, memperluas jaringan pemasaran, dan mengikuti pameran-pameran pariwisata.
3. Kurangnya fasilitas dan aktivitas yang menarik: Jika desa wisata ini tidak memiliki fasilitas atau aktivitas yang menarik, wisatawan mungkin akan kehilangan minat untuk berkunjung.
Solusi: Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan pengembangan fasilitas dan aktivitas yang menarik. Misalnya, membangun penginapan yang nyaman, menyediakan beragam kegiatan seperti trekking, olahraga air, atau tur budaya, serta menghidupkan kembali tradisi dan kearifan lokal.
4. Kurangnya pelatihan dan pendidikan untuk masyarakat lokal: Jika masyarakat lokal tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk mengelola desa wisata, hal ini dapat menghambat pengembangan dan keberlanjutan desa wisata.
Solusi: Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan pelatihan dan pendidikan kepada masyarakat lokal. Misalnya, mengadakan pelatihan pengelolaan pariwisata, pengelolaan kebersihan, dan pelatihan keterampilan kerajinan lokal. Dengan demikian, masyarakat lokal dapat terlibat secara aktif dalam pengembangan desa wisata dan meningkatkan kualitas layanan yang mereka berikan.
Dengan mengatasi kelemahan-kelemahan ini, diharapkan desa wisata Hariara Pohan dapat menjadi destinasi wisata yang lebih menarik dan berkelanjutan.
C. Opportunities (Peluang):
Terdapat beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan untuk perkembangan desa wisata Hariara Pohan, antara lain:
1. Keunikan budaya dan tradisi lokal: Desa wisata Hariara Pohan memiliki kekayaan budaya dan tradisi lokal yang unik. Peluang ini dapat dimanfaatkan untuk menarik minat wisatawan yang tertarik untuk mempelajari dan mengalami kehidupan lokal.
2. Keindahan alam dan lingkungan: Desa wisata ini memiliki potensi alam yang indah, seperti pegunungan, hutan, dan air terjun. Peluang ini dapat dimanfaatkan untuk menarik wisatawan yang mencari pengalaman alam yang menenangkan dan pemandangan yang menakjubkan.
3. Agrowisata: Karena desa wisata ini berada di daerah pedesaan, terdapat peluang untuk mengembangkan agrowisata. Wisatawan dapat diajak untuk menjelajahi kebun-kebun atau berpartisipasi dalam kegiatan pertanian tradisional, seperti panen, menanam, atau memetik buah-buahan.
4. Pengembangan ekowisata: Desa wisata Hariara Pohan memiliki potensi untuk mengembangkan ekowisata yang berkelanjutan. Peluang ini dapat dimanfaatkan dengan mempromosikan kegiatan yang ramah lingkungan, seperti hiking, camping, atau fotografi alam, serta mengedukasi wisatawan tentang pentingnya pelestarian alam dan lingkungan.
5. Pengembangan kerajinan lokal: Desa wisata ini juga memiliki potensi untuk mengembangkan kerajinan lokal yang khas. Peluang ini dapat dimanfaatkan dengan mengajak wisatawan untuk belajar membuat kerajinan tradisional, seperti anyaman, tenun, atau kerajinan dari bahan alam.
Dengan memanfaatkan peluang-peluang ini, desa wisata Hariara Pohan dapat meningkatkan daya tariknya sebagai destinasi wisata yang unik dan menarik. Penting untuk melibatkan masyarakat lokal dalam pengembangan dan mengelola desa wisata ini, sehingga mereka dapat merasakan manfaat ekonomi dan juga berperan dalam pelestarian budaya dan lingkungan.
D. Threats (Ancaman):
Dalam perkembangan desa wisata Hariara Pohan, ada beberapa ancaman atau threats yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa contoh:
1. Perubahan lingkungan: Ancaman ini terjadi ketika pembangunan dan aktivitas pariwisata mengakibatkan kerusakan ekosistem dan sumber daya alam. Hal ini dapat mengganggu keindahan alam dan mengurangi daya tarik desa wisata. Ancaman ini juga dapat disebabkan oleh para wisatawan yang berkunjung dan tidak dapat menjaga lingkungan di desa wisata tersebut
Untuk mengatasinya, diperlukan pengelolaan lingkungan yang baik, seperti penggunaan sumber daya secara berkelanjutan dan upaya konservasi alam. Juga diperlukan adanya edukasi untuk para wisatawan tentang  pentingnya menjaga lingkungan serta memberi pemahaman akan dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh tindakan yang tidak ramah lingkungan
2. Perubahan budaya dan sosial: Perkembangan desa wisata dapat membawa perubahan budaya dan sosial yang tidak diinginkan, seperti hilangnya nilai-nilai tradisional dan peningkatan konflik sosial.
Untuk mengatasi hal ini, penting untuk melibatkan masyarakat setempat dalam pengambilan keputusan, menjaga kearifan lokal, dan mempromosikan partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan desa wisata.
3. Infrastruktur yang kurang memadai: Ancaman ini muncul ketika infrastruktur yang ada tidak dapat memenuhi kebutuhan wisatawan, seperti akses jalan yang buruk, kurangnya fasilitas sanitasi, atau kurangnya akomodasi.
Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan investasi dalam pembangunan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan, seperti perbaikan jalan, pengembangan fasilitas sanitasi, dan peningkatan akomodasi.
4. Peningkatan persaingan: Ancaman ini timbul ketika desa wisata Hariara Pohan menghadapi persaingan dari destinasi wisata lain. Ada beberapa faktor yang menyebabkan adanya persaingan di antara desa wisata
* Desa wisata sering kali memiliki daya tarik yang unik dan berbeda, seperti keindahan alam, warisan budaya, atau potensi pariwisata lainnya. Hal ini membuat desa wisata berlomba-lomba untuk menarik lebih banyak wisatawan dan mendapatkan keuntungan ekonomi dari sektor pariwisata.
* Selain itu, persaingan juga dapat timbul karena upaya desa wisata untuk meningkatkan kualitas fasilitas dan pelayanan.
* Dan tidak hanya itu, persaingan juga dapat muncul karena adanya upaya desa wisata untuk mengembangkan produk wisata yang inovatif dan menarik.
Untuk mengatasi hal ini, penting untuk mengembangkan keunikan dan keunggulan desa wisata, seperti meningkatkan kualitas layanan, mengembangkan produk wisata unik, dan melakukan pemasaran yang efektif.
Dalam menghadapi ancaman-ancaman tersebut, penting untuk melibatkan semua pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, masyarakat lokal, dan pihak terkait lainnya. Kolaborasi dan kerjasama yang baik akan membantu dalam mengatasi ancaman dan memastikan perkembangan desa wisata yang berkelanjutan dan sukses.
Kesimpulan dari analisis 5 komponen pariwisata (attractions, accessibility, amenities, activities, dan ancillary services) dan SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) di Desa Wisata Hariara Pohan adalah sebagai berikut:
1. Attractions (Daya Tarik): Desa Wisata Hariara Pohan memiliki daya tarik alam yang indah, budaya dan tradisi yang unik, serta aktivitas pertanian yang menarik minat pengunjung. Hal ini menjadi kekuatan (strength) yang dapat meningkatkan potensi pariwisata di desa tersebut.
2. Accessibility (Aksesibilitas): Akses ke Desa Wisata Hariara Pohan masih perlu diperhatikan. Jika infrastruktur jalan dan transportasi yang memadai tidak tersedia, dapat menjadi kelemahan (weakness) dalam mengembangkan pariwisata di desa tersebut.
3. Amenities (Fasilitas): Desa Wisata Hariara Pohan perlu meningkatkan fasilitas seperti penginapan, restoran, dan fasilitas umum lainnya untuk memenuhi kebutuhan
pengunjung. Peningkatan fasilitas ini dapat menjadi peluang (opportunity) untuk meningkatkan daya tarik pariwisata dan meningkatkan pengalaman wisatawan.
4. Activities (Aktivitas): Desa Wisata Hariara Pohan memiliki berbagai aktivitas yang dapat dilakukan oleh pengunjung, seperti pertanian, kuliner, kerajinan tangan, dan wisata pendidikan. Keanekaragaman aktivitas ini menjadi kekuatan (strength) dalam menarik minat wisatawan dengan berbagai minat dan preferensi.
5. Ancillary Services (Layanan Pendukung): Desa Wisata Hariara Pohan perlu meningkatkan layanan pendukung seperti pemandu wisata, informasi pariwisata, dan kebersihan lingkungan. Peningkatan layanan pendukung ini dapat meningkatkan kepuasan pengunjung dan menciptakan pengalaman wisata yang lebih baik.
Dalam analisis SWOT, beberapa kesimpulan dapat diambil sebagai berikut:
- Strengths (Kekuatan): Keindahan alam, budaya dan tradisi yang unik, serta aktivitas pertanian menjadi kekuatan yang dapat membedakan Desa Wisata Hariara Pohan dari destinasi pariwisata lainnya.
- Weaknesses (Kelemahan): Aksesibilitas yang masih perlu diperhatikan menjadi kelemahan yang dapat mempengaruhi potensi pariwisata di desa tersebut.
- Opportunities (Peluang): Peningkatan fasilitas dan layanan pendukung dapat menjadi peluang untuk meningkatkan daya tarik pariwisata dan pengalaman wisatawan.
- Threats (Ancaman): Persaingan dengan destinasi pariwisata lain dan perubahan iklim dapat menjadi ancaman yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan pariwisata di Desa Wisata Hariara Pohan.
Dengan memperhatikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman tersebut, Desa Wisata Hariara Pohan dapat mengoptimalkan potensi pariwisata dan mengatasi tantangan yang ada untuk mencapai pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan sukses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun