Mohon tunggu...
Kiki Hardiansyah
Kiki Hardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Sempurnakan Ibadah di Bulan Ramadan dengan Al-Qur'an

2 April 2023   14:05 Diperbarui: 2 April 2023   14:13 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bulan Ramadan merupakan bulan yang mulia. Allah menurunkan limpahan berkah dan rahmat-Nya pada bulan ini. Umat Muslim pun dianjurkan untuk mengoptimalkan ibadahnya di bulan ini, terutama interaksinya dengan Al-Qur'an. Mengapa demikian? Berikut penjelasannya.

Berinteraksi dengan Al-Qur'an di Bulan Ramadan Memiliki Banyak Keutamaan

Bulan Ramadan disebut juga dengan syahrul qur’an (Bulan Al-Qur'an), karena di bulan suci inilah Al-Qur'an diturunkan. Al-Qur'an diturunkan sekaligus ke langit dunia pada malam lail al-qadr di bulan Ramadan, kemudian turun secara berangsur-angsur (Arifin, 2018). Dalam hadis dikatakan:
أنزل القرآن فى ليلة القدر في شهر رمضان جملة واحدة إلى سماء الدنيا ثم أنزل نجوما
Al-Qur'an diturunkan pada malam qadr di bulan Ramadan sekaligus ke sama’ ad-dunya kemudian diturunkan secara berangsur-angsur.” (HR Thabrani). Imam Asy-Syuyuti menyebutkan bahwa hadis ini adalah sahih. 

Pada bulan Ramadan ini tidak sedikit umat muslim yang menyibukan dirinya berinteraksi dengan Al-Qur'an, karena keutamannya yang begitu besar. Ada beberapa metode berinterkasi dengan Al-Qur'an yang salafush shaleh lakukan, yaitu membaca, menghafal, memahami dan mengamalkannya. Adapun beberapa keutamaan berinteraksi dengan Al-Qur'an pada bulan Ramadan adalah sebagai berikut.
1) Dapat memberi syafaat di akhirat
Ibadah puasa dan membaca Al-Qur'an adalah dua ibadah yang serangkai akan memberi syafaat di akhirat (Khozin, 2017). Dalam hadis dikatakan yang artinya:
“Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa dan Al-Qur'an akan memberi syafaat (pertolongan) pada seorang hamba di hari kiamat.’ Puasa berkata: ‘Ya Tuhanku, karena aku orang tersebut menahan makanan dan syahwat. Berilah syafaat bagiku untuknya.’ Al-Qur'an juga berkata: ‘Ya Tuhanku, karena aku orang tersebut menahan tidak tidur di malam hari. Berilah syafaat bagiku untuknya.’ Lalu keduanya diterima syafaatnya untuk hamba tersebut .” (HR Ahmad dan Thabrani, perawinya sahih).
2) Mendapat pahala yang berlimpah
Dalam hadis dikatakan:
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an, maka untuknya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan dengan sepuluh kali lipat.” (HR AtTirmidzi)
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan. Saya tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf." (HR. Tirmidzi).
“Semua amalan anak adam akan dilipatgandakan (balasannya), satu kebaikan akan dibalas dengan 10 sampai 700 kali lipat.” Allah Swt. berfirman: “Kecuali puasa, sesungguhnya itu untuk-Ku, dan Aku yang langsung membalasnya. Hamba-Ku telah meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku.” (HR. Muslim).
3) Menjadi sumber rahmat dari Allah
Ketika seseorang banyak berinteraksi dengan Al-Qur’an, maka jiwa dan pikiran serta pembawaannya akan tenang dan bukan sebaliknya, ia tidak suntuk, galau dan gundah gulana, karena memang sudah menjadi janji Allah, bahwa Al-Qur’an adalah obat dari segala penyakit hati, diantaranya obat dari kegalauan dan tidak tenangnya jiwa (KEMENAGPKP, 2019).


Kebiasaan Para Ulama adalah Ramadan Bersama Al-Qur'an
Para ulama amat memperhatikan amalan membaca Al-Qur'an di bulan Ramadan. Mereka bahkan mencurahkan seluruh kemampuan dalam melaksanakannya. Ada ulama yang khatam Al-Qur'an tiga hari sekali, dua hari sekali, dan setiap hari. Bahkan ada yang khatam sehari tiga kali. 

Imam Syafi’i mengkhatamkan Al-Qur'an 60 kali dalam bulan Ramadan (Noviasari, 2017). Qatadah bin Diamah dalam hari-hari biasa, ia mengkhatamkan Al-Qur'an sekali tiap pekan. Tetap ketika Ramadan, ia mengkhatamkan Al-Qur'an sekali dalam tiga hari. Apabila datang sepuluh hari terakhir, beliau mengkhatamkannya sekali dalam semalam. (Hilyah al-Auliya, 2/224 dan 228). Imam Malik sampai meninggalkan periwayatan hadis dan majelis ilmu, untuk membaca Al-Qur'an selama bulan Ramadan. Begitulah para ulama terdahulu, mereka sangat memperhatikan membaca Al-Qur'an di bulan Ramadan. Mereka menyibukan diri dengan Al-Qur'an. Mereka meninggalkan berbagai aktivitas di bulan Ramadan agar dapat berinteraksi lebih sering dengan Al-Qur'an.

Begitulah besarnya keutamaan berinteraksi Al-Qur'an dan kebiasaan para ulama di bulan Ramadan. Al-Qur'an menjadi penyempurna ibadah di bulan Ramadan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun