politik menjelang Pilpres kian memanas saat generasi milenial dan generasi Z gerah dengan arogansi tokoh-tokoh politik senior yang seolah-olah menganggap generasi muda tak layak menyuarakan aspirasi politiknya. Â
Cakra Adi Negara - Koleksi Cakraeta persainganEmpat bulan terakhir masyarakat digiring terus-menerus dengan pandangan bahwa anak muda tidak memiliki hak dan pengalaman maju dalam pesta akbar demokrasi. Kritik terus menerus diterima Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024, sejak mengumumkan pencalonannya.
Gerah dengan stigma negatif dan rasa tidak percaya para senior terhadap niat dan kinerja Gibran, generasi stroberi angkat bicara mengenai kondisi politik yang sedang memanas, dengan sebuah pesan yang diungkapkan melalui video berdurasi 7 menit oleh @Cakra Adi Negara di akun Facebook-nya. Generasi muda, yang mereka sebut sebagai "Generasi Strawberry" (milenial dan generasi Z), meminta para senior untuk memberikan mereka stimulus dan keteladanan, bukan virus politik yang menyesatkan bangsa.
Baca ini juga : Saatnya Generasi muda diberi kesempatan bersuara dalam kancah politik
Dalam video tersebut, Cakra Adi Negara menyapa Adian Napitupulu dan Panda Nababan sebagai politisi senior. Dia menekankan bahwa saatnya generasi muda mengambil alih kemudi politik dan memohon untuk tidak diberikan "virus politik" yang dapat mempolarisasi suara mereka. Cakra menyampaikan bahwa sudah cukup generasi muda menjadi penonton dalam kontestasi politik, dan sekarang saatnya mereka ambil peran aktif.
Baca ini juga : Saatnya yang Muda juga Bersuara
Cakra juga mencatat bahwa isu terkait putusan Mahkamah Konstitusi No. 90 seringkali menjadi fokus perbincangan politisi senior. Namun, dia menyampaikan keinginan agar generasi muda diberikan stimulus untuk meningkatkan pemahaman politik mereka. Cakra menjelaskan bahwa kurangnya edukasi politik terhadap generasi milenial dan Z menciptakan tingkat kepercayaan yang rendah, seperti yang diungkapkan dalam survei dengan angka 32,67%.
Pesta Rakyat
Generasi stroberi pada awalnya belum menentukan sikap untuk memilih atau mendukung salah satu capres dan cawapres pada pemilu 2024. Bukan salah generasi milenial dan generasi Z jika mereka menganggap pesta demokrasi yang berlangsung setiap 5 tahun ini tidak seru karena menjelang pemilu banyak tokoh-tokoh politik yang mendadak berubah menjadi "malaikat" demi mendapatkan suara rakyat.
Selama ini generasi muda hampir tak terdengar suaranya karena dianggap masih awam, anak ingusan dan kurang pengalaman. Pertanyaannya adalah, bagaimana pengalaman berpolitik bisa matang jika para senior tidak memberikan kesempatan dan kepercayaan paa mereka untuk mencoba bertarung?
Meski suara generasi stroberi tidak mewakili suara semua generasi milenial dan generasi Z, namun majunya Gibran menjadi salah satu konstentan membawa angin segar perubahan. Meski bukan pendukung salah satu partai politik, generasi stroberi sudah berkomitmen untuk terus menyuarakan hak-hak berpolitik anak muda.