"Uji nyalimu di jalanan Jakarta, baru kamu bisa dibilang jago bawa motor"
Kalimat itu saya ulang terus menerus di kepala saat pertama kali memutuskan mengendarai motor ke jalan raya. Jangan ditanya bagaimana saya mengatasi ketakutan ya, rasanya sih seperti naik role coster, nggak karuan deh rasanya. Berani nggak ya? Kalau nanti jatuh gimana ya, sakit apa enggak? Nanti kalau ada polisi bagaimana, ditilang apa enggak? dan puluhan pertanyaan sudah memenuhi kepala, padahal saya saja baru mau belajar naik motor. Keren.
Lebih kurang dua minggu saya belajar membawa motor, jarak paling jauh ya mengantar anak sekolah di dalam komplek. Jangan tanya bagaimana raut wajah saya deh, seperti kepiting rebus sepanjang perjalanan, dada deg-degan, tangan kaku seperti robot, nggak ada senyum sama sekali, tegang khawatir menabrak orang atau jatuh. Genap satu bulan, saya mulai berani membawa motor ke jalan protokol dan sekarang sudah berani mengebut di jalanan. Kok bisa, bagaimana caranya bisa percaya diri sedangkan berpuluh-puluh tahun tidak berani naik motor? ini Tipsnya :
1. MentalÂ
Memang kadang suka keras kemauan, apa yang saya inginkan akan saya kejar sampai dapat. Sama ketika saya memutuskan naik motor sendiri, nggak gampang loh mengubah mental negatif menjadi mental positif. Ketakutan bertahun-tahun harus saya lawan demi bisa bekerja di luar rumah membawa kendaraan.Â
Saya meyakinkan diri kalau saya bisa naik motor, saya menenangkan diri di jalanan sambil berzikir, saya netralisir perasaan yang tidak karuan antara takur, ngeri tapi juga tertantang. "Dulu waktu kecil saja saya ngebut naik sepeda, pasti sekarang bisa naik motor, " pengalaman masa kecil itu saya ingat terus hingga akhirnya mental saya mulai berubah menjadi lebih berani
2. Perlengkapan
Jalanan itu seperti hutan rimba, kita harus selalu waspada meski sudah hafal jalanannya. Naik motor itu jangan sembarangan, harus dipersiapkan dengan baik semua perlengkapannya.Â
Pastikan besi pengait hel di kedua sisi sudah terpasang dengan benar sampai terdengar bunyi "klik." Jangan sekali-kali sok bergaya dengan membiarkan tali pengait helm tidak terkunci dengan pas ya? Karena ketika kita jatuh, helm lah yang akan melindungi kepala kita dari benturan.Â
b. Sarung Tangan >>> Naik motor berarti harus siap terpapar dengan sinar matahari yang kadang kurang bersahabat karena teriknya. Untuk menghindari kulit tangan belang, pilih sarung tangan yang pas dengan ukuran tangan. Jangan terlalu besar karena bisa kendor yang mengakibatkan tangan kurang nyaman memegang stang motor.Â
Jangan terlalu sempit juga karena kulit tangan bisa sakit dan kulit tangan tidak mendapat udara. Sarung tangan bukan hanya menghindari sinar matahari namun juga menjaga agar tangan tidak mudah licin karena berkeringat. Di musim hujan, sarung tangan juga melindungi tangan dari udara dingin. Warna sarung tangan sesuaikan dengan kesukaan masing-masing deh biar kita juga nyaman dan senang ketika memakainya.Â
c. Penutup Mulut >>> Nah, ini yang sering dilupakan pengendara motor. Nafas menjadi sesak menjadi alasan utama orang tidak mau menggunakan masker. Padahal masker berfungi untuk melindungi kita menghirup asap knalpot dari kenadaraan lain, melindungi debu mudah masuk ke hidung ungdimana hal ini tentu akan membuat paru-paru menjadi lebih sehat.Â
Jika mulai terasa sesak, pilihlah masker yang tidak terlalu ketat, dan rutin membuka masker ketika sedang berhenti di pinggir jalan.Â
d. Sepatu >>> Naik motor bukan tidak boleh tampil pakaian atau atribut yang modis, tapi prioritaskan keselamatan terlebih dahulu. Ketika naik motor, kenakan sepatu kets atau sepatu  olahraga yang bertali. Mengapa? Karena naik motor itu harus gesit, menuntut kesigapan menahan motor jika oleng dan pasti terjebak macet, belum lagi disalip oleh kendaraan lain yang kadang membuat jantung mendadak berhenti beberapa detik.Â
Jika sepatu kencang melekat di kaki, fokus kita pun tidak terganggu oleh sepatu yang mudah lepas atau malah khawatir kaki keseleo karena menggunakan sepatu/sandal tinggi. Jika memang pekerjaan atau acara menuntut menggunakan sepatu higheel, simpan sepatu di bagasi motor dan baru gunakan ketika tiba di lokasi.
e. Sandal dan jas hujan >>> Musim hujan wajib menyediakan dua barang ini. Ganti sepatu kerja dengan sandal ketika hujan mulai turun untuk menghindari sepatu basah dan rusak. Siapkan selalu jas hujan di bagasi, pastikan cek kondisinya tidak robek atau tali serut kepalanya lepas.Â
f. Lain-Lain >>> Siapkan plastik kresek, tali rafia, tali pengait barang, karet gelang, kanebo, lap kain biasa dan plastik besar penutup tas ransel ( untuk berjaga-jaga menutup ransel atau jika membawa barang banyak). Alat-alat ini terlihat sepele namun akan terasa manfaatnya ketika di jalanan. Sebelum berangkat cek stok bensin, jika tinggal sedikit mampir ke pom bensin dan isi penuh, jangan hanya setengah saja, untuk menghindari lupa atau tidak menemukan penjual bensin lainnya.Â
3. Surat Penting >>> Simpan SIM, STNK dan surat penting lainnya dalam satu tas khusus dengan kartu ATM, KTP, dan surat penting lainnya. Silakan gonta=ganti tas ransel/ tas lainnya, namun tas selempang khusus surat dan kartu penting ini HARUS selalu dibawa kemanapun kita pergi, bahkan ketika tidak membawa motor sekalipun. Tas selempang ini lebih mudah dan aman menyimpang surat penting dibandingkan dompet yang mempunyai keterbatasan tempat. Tas selepang seperti ini memiliki banyak ruang dan bagian, hingga handphone dan charger pun bisa masuk. Pastikan sebelum pergi semua perlengkapan surat sudah pada posisinya di tas selempang. Sistem satu pintu untuk semua surat dan kartu penting ini meminimalisir lkita lupa membawa SIM dan STNK yang tentu berakibat fatal ketika bertemu polisi.Â
 Jalanan itu seperti hutan belantara, siapa saja bisa tersesat atau jatuh, bukan hanya karena kesalahan sendiri, namun justru karena kesalahan orang lain. Jangan pelit berkata "Tolong" jika kita mengalami kesulitan di jalan, misalkan kesulitan mengeluarkan motor yang terjebak di tengah-tengah parkiran motor atau justru ketika motor mendadak mogok. Jangan lupa sunggingkan "Senyum" ketika bertemu pengendara lain. Â
Dan keluarkan jurus pamungkas kata 'Maaf" jika kita mungkin menabrak bagian belakang motor lain, mengerem mendadak, atau kesalahan lainnya. Yang terakhir, jangan lupa ucapkan "Terima Kasih" untuk semua bantuan yang diberikan oleh orang lain ketika kita mengalami kesulitan di jalanan.Â
6. Berdoa >>> Sepintar apapun naik motor, kuasa Allah itu tidak boleh dilupakan. Ucapkan doa sebelum berangkat, terus berzikir sepanjang perjalanan dan ucapkan Alhamdulillah ketika sudah sampai dengan selamat. Untuk penganut agama lain tata cara berdoa bsia disesuaikan ya.Â
Demikian sekilas pengalaman pribadi mulai belajar naik motor hingga sekarang saya percaya diri di jalanan. Percayalah, selain efektif dari sisi waktu dan hemat dari sisi biaya transportasi, naik motor bisa digunakan untuk melatih kesabaran karena kita akan menemukan begitu banyak sifat dan karakter pengendara lain yang beraneka jenis. Jika kita taat aturan, perlengkapan aman, dan memakai etika di jalanan, In Shaa Allah kita akan selamat dan aman di jalanan. #SalamMotorIndonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H