Ini merupakan sebuah inovasi dari makanan yang biasa menjadi luar biasa. Siapa yang tak mengenal tahu. Semua orang mengetahui bahkan menyukai makanan yang berbahan dasar kedelai ini. Karena ini merupakan produk olahan yang dapat diolah kembali menjadi beragam varian masakan. Tapi hampir umum ditemui di masyarakat bahwa tahu ini dijadikan sebagai salah satu makanan 4 sehat 5 sempurna. Kenapa tidak? Dalam tahu ini mengandung banyak vitamin dan protein yang kandungannya sama dengan telur ataupun daging. Maka tidak sedikit masyarakat lebih memilih tahu untuk dijadikan pendamping nasi. Karena selain kandungannya hampir sama dengan daging juga harganya yang jauh lebih ekonomis dan terjangkau.
Berawal dari salah satu tugas dari dosen mata kuliah yang menugaskan untuk membuat suatu produk olahan yang berbeda dengan yang lain, yang belum pernah ada dan harus berbahan dasar tahu. Sebut saja qcutz, mahasiswa yang berhasil berinovasi dengan tahu yang disebutnya “tahu BerAAk”.
Mungkin sebagian orang merasa kurang pas dengan penamaan produk ini. Tapi nama bukan sembarang nama. “beraak” boleh memiliki arti yang negatif bahkan jorok, tapi justru dari keunikan inilah qcutz ingin membuat brandnya ini mudah diingat oleh orang-orang dan memang dia ingin membuatnama yang unik dan berbeda (walaupun tampak aneh). Dan berak memiliki arti khusus untuknya, yaitu Berpikir Ala Anak Kreatif (BerAAK)
Menurutnya suatu produk tidak hanya dari nama saja yang harus berbeda tapi yang utama dari rasa dan kualitas. Sehingga ia dapat membuat olahan tahu menjadi tahu berak. Sebenarnya tahu ini hanyalah tahu yang diolah menjadi tahu balado hanya ada perbedaan khas yang ada dalam produk ini. Yaitu dari nama dan sensasinya. Orang mungkin tidak aneh dengan melinjo atau singkong yang diolah bumbu balado. Tapi kalau tahu yang diolah menjadi balado ini akan memberikan sensasi berbeda untuk yang memakannya. Ini terbukti pada saat qcutz menjual pada rekan-rekannya dikampus permintaan demi permintaan semakin meningkat.
Yah memang menurutnya tahu balado adalah salah satu inovasi baru untuk memulai bisnisnya. Karena ternyata selain dapat dijadikan cemilan atau teman makan, harganya juga sangat terjangkau. Dan dengan selera anak muda yang menyukai makanan pedas sangat membuka peluang gadis 19 tahun ini untuk melanjutkan bisnisnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H