Ada sebuah jaminan yang diberikan Allah untuk manusia khusus dibulan suci Ramadhan, bagi orang-orang yang berpuasa. Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan Nabi Saw telah bersabda, Allah Swt berfirman: "Setiap kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipat sampai 700 kali, kecuali puasa. Karena puasa itu untuk-Ku maka Akulah yang akan membalasnya".Â
Sungguh sebuah penghormatan luar biasa bagi manusia yakni balasan yang akan disampaikan sendiri oleh Khaliknya.
Mesti begitu, tak mudah mendapatkan balasan luar biasa itu. ada banyak duri yang selalu menanti di setiap jalan yang akan kita lalui. Ada kabut tebal yang senantiasa membanyangi dan mengelabui.
Renungkanlah pesan Rasululah Saw berikut,"Ada kalanya seseorang tidak mendapatkan apa-apa dari puasa yang dilakukannya selain lapar dan kepayahan saja. Karena yang dimaksud dengan puasa itu tidak saja menahan lapar dan dahaga, tapi juga menekan syahwat. Jika ia memandang yang terlarang, melakukan ghibah (menggunjung orang lain), namimah (mengadu domba) dan berdusta, maka semua itu akan membatalkan puasanya".
Boleh jadi, kita sering sadar bahwa yang kita lakukan hanya berbuah lapar dan kepayahan, tapi sering pula kita mengulangi hal yang serupa, tidak saja satu, dua kali, tapi berkali-kali tanpa kita mampu merubah dan melepaskan diri dari belenggu syaitan.
Padahal, teramat banyak keistimewaan yang terlalu sayang disia-siakan dalam bulan penuh berkah ini. Ibarat sebuah mobil, bulan Ramadhan adalah pompa bensin yang kita temui hanya setahun sekali untuk mengisi bahan bakar yang diperlukan.Â
Jika pompa bensin yang hanya sekali setahun ini kita temui disia-siakan lagi, entah apa jadinya pada diri kita. Karena dalam hidup ini, manusia hanya punya dua pilihan. Mengisi mobilnya dengan bahan bakar ilahi atau memenuhi tangkinya dengan bahan bakar syetan.
Dalam sebuah perbincangannya dengan Aisyah, Rasulullah Saw berkata tentang keutamaan puasa dan bulan puasa pada satu-satunya istri beliau yang gadis itu.
"Sesungguhnya syetan itu masuk ke dalam tubuh anak Adam mengikuti jalannya darah. Maka sempitkanlah jalannya dengan rasa lapar", tutur beliau. Kemudian beliau menyambung lagi, "Sering-seringlah mengetuk pintu surga". Dengan apa Ya Rasullulah?tanya Aisyah, Rasulullah pun menjawab "Dengan rasa lapar".
Akankah kita sia-siakan kesempatan mengetuk pintu surga selama sebulan penuh dalam ramadhan?