Mohon tunggu...
Puisi

Bangsa Nelangsa

10 Agustus 2010   07:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:09 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_223416" align="alignnone" width="300" caption="puppamerahputih1"][/caption] saling membunuh saling menuduh menyulut petasan di dalam rumah sendiri saudara meregang nyawa dianggap biasa mati rasa! berbeda dianggap dosa lalu apa arti persatuan berteriak seperti pemandu sorak menyerukan nama tuhan padahal menduakan hukum tak ada agama tak berdaya meyakini tanpa mengetahui mengetahui tanpa mempelajari percayapercaya mudah diperdaya tengkuk ditekuk otak dipermak hati diganti patuh disepuh diam saja! pengadilan tak adil pemerintah menjajah pamong menggarong aparat keparat rakyat melarat pemimpin cuma mimpi mau apa?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun