Wah, beberapa hari ini ada berita hangat yang menyerang Ganjar Pranowo nih. Pastinya sudah bisa kutebak berita anget yang beredar dimasyarakat umum itu apa ? Yes, dana baznas.
Asal-muasal masalah ini sih waktu Baznas ingin memberi uluran dana untuk perbaikan rumah tak layak huni masyarakat. Kebetulan saja keberuntungan itu jatuh pada orang partai.
Ndelalahnya lagi warga penerima bantuan itu anggota partai PDI-P. Nah, dari sinilah semua pemicu masalah ini dimulai.
Semua hatersnya Ganjar berbondong-bondong menebarkan HOAX jika suhunya jateng ini memanfaatkan bantuan Baznas untuk kepentingan partainya PDI-P.
Langsung saja, Ganjar memaparkan apa yang sedang terjadi, dengan gamblang gubernur jateng ini menjelaskan awal mula kronologisnya. Jika sedari awal pembangunan rumah tak layak huni itu menggunakan dana pribadi saja.
Tapi Baznas dengan niat baiknya ingin berpartisipasi juga membantu renovasi RTLH itu. Maka dengan senang hati, sang gubernur mempersilahkan. Tapi maksud baik sang Gubernur ini dimiringkan oleh barisan haters.
Mereka membelokkan niat baik Ganjar bahwa uang Baznas untuk kepentingan partai. Apa-apaan itu? mereka belum tau cerita awalnya atau pura-pura lupa?
Seharusnya penjelaskan gamblang yang beredar saat ini sudah menyelesaikan masalah. Eh ternyata tidak semudah itu. Namanya saja buzzer Anies. Pastinya ngeyel atau malah penjelasannya mental dari kepalanya.
Bagi buzzer Anies ini adalah momentum special untuk menjatuhkan nama Ganjar Pranowo. Jadi sudah bisa dipastikan bakal dimaksimalkan dong untuk menyebar ujaran kebenciannya.
Lebih parahnya lagi para buzzer ini menggiring opini publik agar melakukan audit untuk baznas agar dana itu tersalur bagi rakyat miskin yang membutuhkan.