[caption id="attachment_393417" align="aligncenter" width="587" caption=""][/caption]
Kemarin malam (26 Januari jam 22 WIB) Indosiar menayangkan siaran ulang Miss Universe 2014-2015. Sayangnya bagian Elvira masuk Top 15 di-cut atau tidak ditayangkan. Indosiar hanya menayangkan finalis lain yang masuk babak final. Padahal tahun lalu saat Whulandary masuk Top 15, tidak ada pemotongan itu. Apa sebabnya?
Pertama, karena pemanggilan Top 15 ini ada sesi profil. Dan di profil itu ada scene scene dimana Elvira memakai bikini. Scene itu sebenarnya bisa diedit tapi entah kenapa Indosiar lebih memilih tidak menayangkan. Padahal Miss Universe versi delay itu sudah banyak mengalami pemotongan dan penyensoran. Misalnya pemburaman daerah payudara.
Alasan kedua, karena pengumuman Top 15 ini berarti kontestan berhak menjalani sesi swimsuit. Sesi ini selalu tidak ditayangkan. Indosiar konsisten melakukan hal ini.
Kedua alasan itu masing kurang "masuk akal". Indosiar mengesankan prestasi Elvira hanya meraih national costumes. Kenapa ya?
Kalau disangkutpautkan dengan foto mirip Abraham Samad, bisa saja ini berdasar "permintaan". Sebagaimana yang diketahui Mooryati Soedibyo, salah satu pendiri Yayasan Puteri Indonesia, telah diangkat Presiden Jokowi menjadi watimpres. Indikasi kedekatan YPI dan Jokowi tercum cukup lama. Ingat dengan saat Jokowi menang dan ada perayaan yang disiarkan live? Di sana Elvira ikutan bagi tumpeng.
Samad dekat dengan kubu KIH/Megawati/PDI P, sempai diisukan jadi cawapres Jokowi. Samad dengan KPKnya bekerja sama dengan YPI kampanye antikorupsi. Belakangan Elvira dinilai terseret kubangan arus politik ini dengan foto yang katanya "mirip" itu.
Ada indikasi Indosiar melakukan cut itu atas permintaan YPI. YPI sadar bahwa Miss Universe adalah ajang pamer aurat atau bikini. Ketika puterinya (Elvira) lolos semifinal dan harus melakukan sesi bikini di atas stage, maka YPI takut masyarakat akan melabeli sang puteri dengan label negatif? Apalagi beredarnya foto itu sudah memancing banyak asumsi. Seperti seorang lelaki beristri yang genit, atau seorang perempuan lajang yang ganjen. Kita bisa yakin kalau foto itu tidak beredar, Indosiar pasti tetap akan menampilkan si puteri yang tembus 15 besar.
Pemberitaan prestasi Elvira ini melempem abis. Tidak seperti Whulandary tahun 2013 kemarin. Media online bahkan terkesan minim informasi. Metro TV contohnya, yang mengatakan kalau prestasi Elvira ini adalah prestasi kedua setelah Artika yang masuk semifinal. Padahal Ini adalah prestasi masuk semifinal Indonesia untuk yang ketiga kalinya di ajang itu.
Bagaimana dengan Kompasiana? Sepertinya admin masih asyik angkat tema BW Polri dan KPK. Sekalipunpernah angkat tema "Elvira" itupun datang dari artikel yang bernuansa kritis. Apakah ada artikel tentang Elvira yang punya "prestasi" ini di headline atau di TA kan? Atau belum ada kompasianer yang menulisnya?
Tanyalah pada rumput yang bergoyang. Karena sebagian orang pasti berpikir, emang penting berprestasi di ajang pamer aurat?!
Elvira akan diundang dalam acara Feny Rose Rumpi. Kira-kira apa yang Elvira katakan jika ditanyai foto selfie mesra yang mirip dengannya? Bilang tidak? Atau kemudian secara tiba-tiba membatalkan kedatangan di acara tersebut?
gambar youtube
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H