Â
Â
Â
Ranah hiburan Tanah Air semakin dikenal oleh masyarakat luas, tak terkecuali dunia perfilman yang tentunya tak luput dari pandangan masyarakat. Kini ranah perfilman di Indonesia semakin digemari oleh masyarakat, terbukti dari semakin banyaknya film-film layar lebar yang di produksi, seolah para produser berlomba-lomba memenangkan hati masyarakat lewat karya-karyanya. Film-film yang di produksi pun terdiri dari berbagai macam genre, mulai dari genre drama, fantasi, edukasi, percintaan, aksi hingga genre komedi ada di layar kaca Indonesia.
Berbicara film komedi, kini tren film komedi sedang mengalami perubahan drastis, kesuksesan film bergenre komedi sedang menduduki tempat istimewa di hati para penontonnya. Ya, film komedi memang sudah tak asing di kalangan masyarakat indonesia, penikmatnya pun dari berbagai usia, mulai anak-anak, remaja hingga yang tua.
Dulu, pada jamannya, perfileman komedi diwarnai oleh wajah Dono Kasino Indro atau akrab di sapa DKI, dari penyiar masuk film, kemudian ada Srimulat, dari panggung masuk film, selanjutnya film komedi di warnai oleh gengnya Extravaganza dan API (komedian jebolan Audisi Pelawak TPI). Dan kini saatnya film komedi diwarnai oleh stand up comedian atau yang akrab disapa Komika. Berbeda dengan komedian lainnya yang umumnya berkelompok, stand up komedian atau komika sendiri merupakan komedian-komedian tunggal yang lahir dari stand up comedy, mereka melakukan aksi nya sendiri lewat lawakannya yang disebut open mic, dan disanalah mereka memulai lawakannya dengan menyampaikan sebuah cerita dan dengan trik trik tertentu dalam Stand Up Comedy tentunya.
Stand Up comedy sendiri mulai tenar di Indonesia sejak lama, namun lewat  di adakannya acara SUCI (Stand Up Comedy Indonesia) disalah satu program televisi swasta (Kompas Tv) pada tahuh 2011 lalu, komunitas stand up comedi di Indonesia kian menjamur, banyak club-club Stand Up Comedy yang berdiri setelahnya dan melahirkan komika-komika berbakat, tak hanya sebatas melawak di atas panggung untuk open mic saja, kini merekapun terjun ke dunia perfilman. Keuksesan para komika tersebut, ternyata mendorong industri perfilman Tanah Air menuai untung.
Tren kemunculan komika di layar kaca Indonesia, sebenarnya bisa di bilang melambung setelah kesuksesan film "Cinta Brontosaurus" karya komika sekaligus penulis, Raditya Dika. Film ini sukses menjual 890 ribu tiket di seluruh Indonesia dan menjadi salah satu film terlaris pada tahun 2013. Sejak saat itulah ranah perfilman komedi Tanah Air di warnai wajah wajah baru para komika. kemunculan mereka juga bukan sekedar keberuntungan saja, melainkan murni dari bakat yang di miliki para komika. hal itu dapat dilihat dari keseriusan para komika yang berhasil memerankan berbagai macam peran, dari peran utama, prndukung sampai figuran sekalipun dapat mereka tekuni dengan baik.
komika yang menggeluti dunia peran juga sukses meramaikan  film "Comic 8" pada tahun 2014 lalu. Film ini merupakan film bergenre action comedy yang di dalamnya di perankan oleh para komika sebagai peran utamanya dan sebagian besar dari mereka merupakan komika-komika baru, diantaramya Arie Kriting, Kemal Palevi, Ernest Prakasa, Bebe Cabita, Fico Fachirza, Mongol, Bintang Timur dan Mudy Taylor, di tambah dengan komika komika senior yaitu Pandji Pragiwaksono dan Cak Lontong, serta Indro Warkop yang notabennya merupakan komedian senior era 90-an. Film ini juga menuai sukses hinggan menjual lebih dari 1,6 juta tiket bioskop seluruh Indonesia dan menjadi film terlaris tahun lalu.
Nah, pada tahun 2015 inilah, seakan para produser terhipnotis oleh bakat para komika, dan tahun ini menjadi tahun yang palin terkena dampak kesuksesan komika di layar kaca, bahkan setidaknya ada 15 judul film komedi yang diliris dan diramaikan oleh para komika, diantaranya film "Air dan Api" yang didalamnya ikut berperan Abdur Arsyad, Babe Cabita dalam film "Epen Cupen The Movie", Arie Kriting dalam film "Lamaran", Muhaldy Acho yang berperan dalam film "Catatan Akhir Kuliah", Kemal Palevi dan Fico dalam film "love you love not", Dodit Mulyanto dalam film "komedi modern gokil", film "Youtubers" yang di ramaikan oleh kemal Palevi dan Ge Pamungkas serta 3 judul film komedi lainnya yang di rilis akhir tahun ini, yaitu film "Ngenest" yang diramaikan oleh Ernest Prakasa, Ge Pamungkas dan Lolox bintang baru jebolan Stand up Academy, lalu ada Film "Skakmat" yang di bintangi oleh  Tata Ginting dan film "Single" karya Raditya Dika yang juga di ramaikan oleh Raditya Dika sendiri sebagai pemeran utamanya, bahkan film ini sukses menjadi film terlaris akhir tahun 2015 ini dan mengalahkan ratting film "Star Wars" di Indonesia.
komika juga tak hanya membintangi film bergenre komedi saja, ada beberapa diantara mereka juga terjun ke dunia film bergenre drama, contohnya Arie Kriting yang membintangi film "cjr- Lawan Rasa Takutmu" dan Ge pamungkas yang membintangi film "Negri van Orange". tak cukup di  film-film layar lebar saja, beberapa serial tivi dan acara talk show juga kerap di ramaikan oleh para komika,contohnya ada Ge Pamungkas di acara serial tivi The East dan Gen Z acara talk show Raditya Dika dan Rizki Firdaus Wijaksana atau akrab disapa Uus. Diantara film-film dan serial tivi di atas, sangat jelas bahwa nama para komika akan semakin dikenal lewat karya-karya mereka di dunia seni peran yang kian ramai diperbincangkan dikalangan masyarakat. Namun, kesuksesanmereka di ranah perfilman tentu tidak akan memalingkan mereka dari dunia Stand Up Comedy yang melahirkan mereka sekaligus melambungkan nama mereka.