Perihal paham
Tadinya sudah sangat bisa membidik seulas tawa
Lama kelamaan membosankan juga
Tawanya mulai sirna
Penantian yang hanya dinanti, namun tak ditemui
Pemahaman yang disamaratakan, namun dianggap sebagai sarana kebohongan
Memang memoles janji lebih mudah
Daripada menyusunnya dengan penuh istiqomah
Sama seperti pemutaran dadu
Ya kamu seperti itu, kadang mendapat angka yang menyenangkan
Kadang membuat kesal karena putar balik turun tangga
Bahkan bisa sampai balik putar arah ke tempat semula
Ku tanya mengapa, jawab tak apa
Ku tanya bagaimana, jawab mengapa
Maunya apa?
Bermain dadu tanpa hentinya?
Alah, mainkan saja sendiri, aku malas berputar terpatri dalam ruang yang sama setiap hari
Si paling berhak atas hati dan nurani
Bumi, 14 November 2022
Kiki Ambarizki
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H