Mohon tunggu...
Kiki Ambarizki
Kiki Ambarizki Mohon Tunggu... Lainnya - ♡

Done better than perfect, practice make perfect.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jarak yang Ku Rindui

14 November 2022   00:13 Diperbarui: 14 November 2022   00:19 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jarak yang Ku Rindui

Seperti malam sebelum-sebelumnya yang sepi
Kini hidup kembali
Sapamu menukarkan seulas senyum di goresan pipi
Dering yang tidak biasanya ada
Mulai menyapa
Disebalik tawa bualan senja

Suara serak yang mulai berubah sayu,
Semakin rendah dan hampir mendekapku
Tertegun dan tersadar itu hanya suara yang sudah lama tak kutemui di malam itu

Walaupun bukan sebagai alasan utamanya
Tetap saja, rasa hati bahagia
Sebab, bukan sering aksara sampai ditelinga
Bertukar canda dan berbagai kisah

Yang aku suka darinya
Dia berjarak namun hanya setakat
Dia jauh namun utuh
Dia selalu bergulat dengan tawanya ketika dua suara mulai beradu

Jarak hanya perihal tempat dan waktu
Jika sudah saatnya, pasti akan bertemu
Kita hanya akan payah jika tak mahu berusaha
Jadi laksanakan saja, apa yang kita bisa.

Bumi, 13 November 2022

Kiki Ambarizki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun