Hi Tuan dan Sekelebat Temu
Hiii tuan...
Bagaimana  sekarang
Nadi tak sedekat cakrawala kalbu
Apalagi kini hanya sebatas karang dan abu
Tak bersua dan mulai hancur tergores kobaran abi yang menyala mematikan jiwa yang sudah layu
Hi tuan,
Disebalik tirai yang tak pernah kau temu
Kini raga dan jiwa itu selalu bersembunyi dibalik lesungan tipis kebohongan itu
Mengorek ulang sejarah yang pernah kau ramu
Lambat laun kian mengikis habis pusaran waktu
Hi tuan
Semua yang kau ramu kian membunuh
Berbolak-balik hanya di bentuk trapesium namun tanpa liku
Menjelajah ruang paling jauh, mempertajam ruang yang makin beku
Selamat tuan, kini berhasil atas yang di mahu
Memporak-porandakan rasa yang sebenarnya tidak ada menjadi kembali ke awal tak saling temu
Tuan yang seperti alas tanpa pemangku,
Selamat jalan dan selamat menikmati ruang baru
Ruang yang kembali dicari dengan segenap usahanya sendiri
Cirebon, 07 November 2022
Kiki Ambarizki
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H