Mohon tunggu...
Kiki Ambarizki
Kiki Ambarizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - ♡

Done better than perfect, practice make perfect.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Luka yang Mencoba Dihilangkannya

3 November 2022   11:46 Diperbarui: 3 November 2022   11:56 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lukanya perlahan sirna
Namun, tidak dengan ketakutannya
Takutnya terus menghantui
Tangisnya terus berulang
Air matanya tak berhenti membentang
Sayatan yang melebar
Tidak pudar
Namun makin berair

Sakitnyya benar tak terasa
Sesaknya kian menyiksa
Terlintas akankah sama?
Seperti sebelum-sebelumnya
Dentuman ledakan amarah, dikuasai oleh mereka
Segerombolan para penyiksa
Ruang kecil yang tak punya arah

Dia berkata
Hei Gila !!!
Padahal merekalah yang gila,
Merebut, mencengkram, merobek, mencincang raga yang tak punya salah
Dihabisi oleh berbagai prakata
Sehingga kepuasan didapatkannya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun