Mohon tunggu...
Kiki Ambarizki
Kiki Ambarizki Mohon Tunggu... Lainnya - ♡

Done better than perfect, practice make perfect.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ripuh Gendang Telingaku, Serabut Isi Kepalaku

15 Oktober 2022   19:35 Diperbarui: 16 Oktober 2022   04:11 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dam dam duar duar,

Bunyi berisik berdenting kuat

Menjelajah seisi ruang yang penuh gelap namun tak pekat

Terseret habis tertarik erat

Menjajah ruang di atap atas kepala yang hampir penuh meleber nanah kemudian memuncrat

Mencoba sunyi di balik mimpi

Tetap terbawa di alam penuh misteri

Suara dentum makin meninggi

Semakin dihindari semakin keras suara mendekati

Berlari berlari berlari

Kemana jalan yang bisa di lewati,

Ternyata terjebak ketika sembunyi

Suara yang melekat semakin membunuh isi kepala dan mata hati.

Puisi robekan dari dentuman keras,

Cirebon, 15 Oktober 2022-19:30

Kiki Ambarizki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun