Mohon tunggu...
kiki
kiki Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Memiliki hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kebijakan Fiskal

18 Juni 2024   19:54 Diperbarui: 18 Juni 2024   19:59 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Nama : Rizky Aulia

Nim    : 2210311120025

Prodi  : Ekonomi Pembangunan 

Kebijakan Fiskal

            Kebijakan fiskal suatu kebijakan yang berkaitan dengan pasar barang dan jasa serta kebijakan moneter yang berkaitan dengan pasar uang. Kebijakan tentang pasar barang dan jasa merupakan kebijakan fiskal, kebijakan fiskal itu sendiri ditentukan oleh pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) demgan cara mengubah besarnya penetapan pajak kepada para wajib pajak yang pelaksanaanya dilakukan oleh seluruh wajib pajak dan pemungutan dan pengawasannya dilakukan oleh apparat pemerintah. Kebijakan fiskal adalah penyesuaian dalam pendapatan dan pengeluaran pemerintah sebagaimana ditetapkan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN untuk mencapai kestabilan ekonomi yang lebih baik dan laju Pembangunan ekonomi yang dikehendaki yang umumnya ditetapkan dalam rencana Pembangunan. Maka dari itu, tidak heran jika setiap tahunnya kebijakan fiskal mengalami perubahan dari tahun ke tahun.

            Dalam perubahan pasar barang dan jasa yang dipengaruhi kebijakan fiskal, terlihat tujuan utama dari kebijakan fiskal tersebut, yaitu :

  • Menjamin pertumbuhan ekonomi pada tingkat yang potensial,
  • Menciptakan tingkat harga umum yang stabil dan wajar,
  • Meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi tanpa merintangi tujuan lain dari Masyarakat.

Keterangan: Pergeseran kurva S ke S1 karena naiknya Tax, kemudian menggeser kurva IS ke IS1 atau menggeser pendapatan nasional dari Y1 ke Y3 pada r1 atau Y2 ke Y4 pada r2.

Adapun jenis-jenis kebijakan fiskal seperti :

  • Kebijakan Fiskal Ekspansif: Kebijakan yang diambil pemerintah saat ekonomi melemah dengan menaikkan anggaran belanja serta menurunkan atau meniadakan pajak bagi sektor tertentu. Fungsi kebijakan fiskal ekspansif adalah demi meningkatkan daya beli barang, sehingga perusahaan tetap bisa melakukan produksi tanpa memecat pekerja.
  • Kebijakan Fiskal Kontraktif: Kebijakan yang menurunkan belanja pemerintah dan menaikkan pajak. Fungsi kebijakan fiskal ini adalah untuk mencegah inflasi dan mengurangi rasio Gini.
  • Kebijakan Fiskal Seimbang: Kebijakan yang diambil untuk menjaga keseimbangan pemasukan dan pengeluaran negara. Fungsi kebijakan fiskal ini adalah agar negara tidak punya terlalu banyak hutang.
  • Kebijakan Fiskal Surplus: Kebijakan yang diambil ketika pemasukan lebih banyak dari pengeluaran. Fungsi kebijakan fiskal surplus adalah demi mencegah terjadinya inflasi.
  • Kebijakan Fiskal Defisit: Kebalikan dari kebijakan fiskal surplus, kebijakan fiskal defisit adalah regulasi fiskal guna mengatasi kekurangan pemasukan dibanding pengeluaran. Salah satu contoh kebijakan fiskal defisit adalah utang luar negeri.
  • Kebijakan Fiskal Dinamis: Kebijakan ekonomi yang diambil sewaktu-waktu saat negara membutuhkan. Fungsi kebijakan fiskal dinamis adalah untuk menghadapi masalah tertentu, seperti pandemi dan krisis ekonomi.

Berbagai jenis kebijakan fiskal memiliki tujuan dan mekanisme yang berbeda untuk mempengaruhi perekonomian. Kebijakan fiskal ekspansif dan kontraktif digunakan untuk mengelola siklus ekonomi, sementara kebijakan fiskal netral dan struktural berfokus pada stabilitas dan efisiensi jangka panjang. Kebijakan fiskal diskresioner memungkinkan pemerintah merespons perubahan kondisi ekonomi dengan cepat, sedangkan kebijakan fiskal otomatis bekerja melalui stabilisator otomatis yang ada dalam sistem fiskal. Melalui penerapan kebijakan fiskal yang tepat, pemerintah dapat mencapai tujuan ekonomi yang diinginkan, termasuk pertumbuhan yang berkelanjutan, pengurangan pengangguran, dan stabilitas harga.

Instrumen kebijakan fiskal merupakan alat yang digunakan oleh pemerintah untuk mengelola perekonomian melalui pengaturan pengeluaran dan penerimaan negara. Instrumen-instrumen ini mencakup berbagai jenis pengeluaran dan penerimaan yang dapat diatur oleh pemerintah untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu.

  1. Pajak: Poin pertama instrumen kebijakan fiskal adalah pajak dari seluruh sektor domestik dan luar negeri. Pemerintah dapat memanipulasi pajak dalam bentuk pengurangan, penambahan, penundaan, sampai peniadaan.
  2. Pengeluaran Belanja: Pengeluaran belanja pemerintah yang digunakan untuk meningkatkan kualitas ekonomi secara makro.

Kebijakan fiskal, yang mencakup pengaturan pengeluaran pemerintah dan penerimaan pajak, memiliki berbagai dampak positif pada perekonomian suatu negara. Bisa kita lihat Kebijakan fiskal ekspansif, seperti peningkatan pengeluaran pemerintah atau penurunan pajak, dapat merangsang pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan permintaan agregat. Pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas, sementara penurunan pajak dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan investasi bisnis. Dengan meningkatkan pengeluaran pada proyek-proyek infrastruktur dan layanan publik, pemerintah dapat menciptakan banyak lapangan kerja baru. Selain itu, insentif pajak untuk perusahaan dapat mendorong mereka untuk memperluas bisnis dan merekrut lebih banyak karyawan, sehingga mengurangi tingkat pengangguran. Kebijakan fiskal dapat digunakan untuk menstabilkan ekonomi selama siklus bisnis. Dalam masa resesi, kebijakan fiskal ekspansif dapat membantu meningkatkan permintaan agregat dan mengurangi dampak negatif dari kontraksi ekonomi. Sebaliknya, dalam masa inflasi tinggi, kebijakan fiskal kontraktif dapat membantu mengendalikan inflasi dengan mengurangi permintaan agregat. Melalui sistem pajak progresif dan program sosial, kebijakan fiskal dapat membantu mengurangi kesenjangan pendapatan. Pajak yang lebih tinggi pada kelompok berpendapatan tinggi dan transfer pembayaran kepada kelompok berpendapatan rendah dapat membantu menciptakan distribusi pendapatan yang lebih merata. Kebijakan fiskal yang konsisten dan kredibel dapat meningkatkan kepercayaan investor domestik dan internasional. Ketika investor yakin bahwa pemerintah memiliki kebijakan fiskal yang stabil dan mampu mengelola ekonomi dengan baik, mereka lebih cenderung untuk berinvestasi, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan fiskal yang dirancang dan diimplementasikan dengan baik memiliki berbagai dampak positif yang signifikan pada perekonomian. Dari merangsang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja, hingga meningkatkan kesejahteraan sosial dan menciptakan distribusi pendapatan yang lebih adil, kebijakan fiskal memainkan peran penting dalam mencapai stabilitas dan kemakmuran ekonomi. Namun, efektivitas kebijakan fiskal sangat bergantung pada perencanaan yang matang, pelaksanaan yang efektif, dan koordinasi yang baik dengan kebijakan moneter dan kebijakan ekonomi lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun