studi kasus:komunikasi organisasi yang sukses

Komunikasi organisasi adalah tulang punggung setiap perusahaan atau organisasi yang sukses. sudah seharusnya komunikasi itu ada dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Tanpa komunikasi yang baik, organisasi akan kesulitan mencapai tujuannya baik dalam  operasional sehari-hari maupun dalam jangka panjang. Pentingnya Komunikasi dalam Organisasi mencakup banyak aspek berbeda, mulai dari penyampaian informasi antar anggota dan mengelola hubungan antar karyawan.

Dalam sebuah perusahaan, komunikasi juga dapat di butuhkan untuk meningkatkan kerjasama antara tim, sehingga dapat menghasilkan sebuah tim yang solid. selain itu apabila dalam sebuah tim tidak ada yang memulai komunikasi maka akan beerdampak pada tim bahkan perusahaan atau organisasi tersebut. hal itu di karenakan di dalam organisasi ataupun perusahaan pasti mempunyai tujuan yang sangat berpengaruh bagi organisasi tsb, dan tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui komunikasi dan kerjasama seluruh anggota.

Di era digital saat ini, ketika teknologi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, dinamika komunikasi organisasi mengalami perubahan yang signifikan. Organisasi harus mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut dan memanfaatkan berbagai platform komunikasi digital untuk memperkuat keterlibatan anggota organisasi dan memastikan arus informasi yang lancar.

Di dalam sebuah komunikasi organisasi, teori komunikasi verbal dan nonverbal juga dapat memegang peranan penting dalam konteks komunikasi organisasi. Penggunaan bahasa verbal yang jelas dan nonverbal yang tepat dapat memperkuat pesan yang disampaikan dan meningkatkan pemahaman antar anggota organisasi. Di era digital, dimana interaksi sering dilakukan secara virtual, kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan efektif melalui komunikasi digital menjadi keterampilan yang sangat diperlukan.

Berikut adalah beberapa kunci keberhasilan komunikasi dalam organisasi:

• Transparansi dan Kejelasan:  Informasi penting, seperti strategi bisnis, kinerja keuangan, dan perubahan kebijakan dapat dibagikan kepada semua anggota organisasi secara jelas, ringkas, dan mudah dipahami.
• Komunikasi Dua Arah:  Komunikasi yang efektif melibatkan dialog dan umpan balik.  Organisasi harus memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyampaikan ide, pertanyaan, dan keluhan mereka.  Manajemen harus responsif terhadap masukan dari karyawan dan melibatkan seluruh bagian dalam proses pengambilan keputusan.
• Saluran Komunikasi yang Beragam:  Organisasi harus menggunakan berbagai saluran komunikasi agar dapat menjangkau semua anggota organisasi.  Ini bisa termasuk email, zoom meeting, media sosial, dan platform komunikasi lainnya.  Pilihan saluran komunikasi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi setiap anggota organisasi.
• Keterlibatan dan Partisipasi:  Karyawan yang merasa dilibatkan dan dihargai akan lebih termotivasi untuk lebih aktif dan berpartisipasi dalam organisasi.  Organisasi harus menciptakan hal yang dapat mendorong komunikasi itu terbuka dan mendorong karyawan untuk berbagi ide dan pemikiran mereka.
• Keterampilan Komunikasi yang Efektif:  Karyawan harus dilatih tentang keterampilan komunikasi yang efektif, seperti mendengarkan aktif, memberikan umpan balik, dan berkomunikasi secara baik.  Pelatihan ini akan membantu karyawan berkomunikasi dengan lebih jelas, efektif, dan profesional.
• Budaya Organisasi yang Mendukung Komunikasi:  Budaya organisasi yang positif dan suportif akan mendorong komunikasi yang terbuka dan jujur.  Organisasi harus menciptakan lingkungan kerja yang aman, saling menghormati, dan mendorong karyawan untuk berbagi ide dan pemikiran mereka tanpa rasa takut.

Salah satu contoh penerapan komunikasi yang sukses dapat dilihat dalam sebuah perusahaan. Studi kasus ini mengungkap bagaimana peran ketua divisi dalam membangun komunikasi terbuka dan membentuk kerja tim yang solid.

Perusahaan kali ini adalah bagian dari sebuah perusahaan terbesar di indonesia yang bergerak di bidang telekomunikasi. Divisi Broadband dan Digital Sales bertanggung jawab memantau penjualan serta pembelian produk seperti M-KIOS data dan paket internet. Ketua dalam divisi ini dituntut memiliki keterampilan komunikasi organisasi agar tim dapat bekerja secara efektif dan mencapai target perusahaan.

Dalam kasus ini, ketua dalam divisi menerapkan model komunikasi terbuka dengan menerapkan prinsip yang sudah ada dalam perusahaan tersebut yang menekankan nilai-nilai integritas, penghargaan, antusiasme, loyalitas, dan totalitas. Komunikasi dilakukan secara transparan dalam struktur formal dan informal organisasi, menciptakan iklim kepercayaan yang meminimalkan kesalahpahaman di antara anggota tim.

Penerapan komunikasi terbuka dan transparan ini berhasil menciptakan kerja tim yang solid. Staf divisi mampu memahami dan menerapkan nilai-nilai perusahaan, yang tercermin dalam peningkatan kinerja dan produktivitas. lingkungan yang memiliki komunikasi yang positif juga dapat meningkatkan motivasi kerja dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

Kesimpulan dari studi kasus tersebut adalah

Dalam studi kasus ini dapat menunjukkan bahwa komunikasi organisasi yang efektif, dengan keterbukaan dan kepercayaan sebagai fondasinya, dapat meningkatkan kinerja tim dan mencapai tujuan perusahaan. ketua divisi yang mampu menerapkan strategi komunikasi yang tepat akan berhasil membangun tim yang kompak dan produktif.