Partai Keadilan Sejahtera, adalah Partai yang paling terkenal saat ini, terlepas dari pemberitaan yang buruk dari media mengenai PKS karena terduga kasus korupsi Sapi, Pencucian Uang, Pustun, LHI & Ahmad Fathanah, Partai sok suci katanya...dsb, hasilnya PKS sangat familiar di keseharian kita. Memang sekali lagi memusuhi PKS ini mulai mewabah saat Pilkada DKI karena PKS menolak mendukung kepada pasangan “terpilih” sekarang, sontak saja keputusan tidak populis tersebut melahirkan hujatan, berbeda reaksinya saat dahulu kala PKS meminta pemerintah untuk tidak menaikan harga BBM, kedengkian memusuhi ini hanya muncul dari kader-kader partai sekuler / nasionalis saja.
Mungkinkah kita malah termasuk orang-orang yang mensukseskan branding PKS, mass media mungkin tidak sadar (atau juga malah sebetulnya mereka PKS lovers yang sedang melakukan “psikologi terbalik”, Wallahu ‘alam bish-shawabi) bahwa PKS semakin catchy di dengar kala diberitakan & dihujat habis-habisan, walau apa yang kemudian terjadi adalah sebagian besar masyarakat berhasil "dikontrol" oleh media, telah timbul semacam tensi atau tren jenis baru sebagai akibat dari penggiringan opini yang dilakukan oleh media. Tren baru yang dimaksud adalah dukungan membabi buta terhadap satu opini yang disuarakan oleh media tanpa peduli opini tersebut benar atau salah. Bagi mereka selaku konsumen media yang awam, asal opini yang sama terus-menerus disuarakan oleh media & banyak yang mempercayainya di berbagai penjuru negara maka opini tersebut mereka anggap sebagai fakta terpercaya.
Namun yang perlu diperhatikan juga adalah isi pemberitaan media telah mewabahkan kita secara tidak langsung untuk "melawan"/merendahkan para Ustadz (sebagian besar mereka adalah yang memimpin kita shalat berjamaah di masjid,shalat jum’at, shalat ied, peng-ngajian, mentoring, penghapal Qur’an, pengamal Hadist, guru-guru kita, dsb) dan bukan hanya PKS tapi Partai Islam lainnya akan tergiring dengan sendirinya dilawan wabah tersebut, mass media ingin menggiring opini masyarakat untuk menuruti mengenai apa yang akan terjadi pada dunia kelak/di masa yang akan datang.
Mereka ingin masyarakat menganggap bahwa dunia masa depan versi merekalah dunia masa depan yang paling baik & sebaiknya diikuti. Hehehe singkatnya media ingin agama tidak usah “dicampuradukan” dengan politik, padahal itu hal yang mustahil dan jahil sama saja dengan menyuruh umat Islam jangan berdoa & mengucapkan basmalah sebelum makan atau melarang sholat ketika jam kerja karena memotong jam produktif kerja dsb, Lalu dalam dunia politik bagaimana mungkin umat Islam membiarkan “kekeliruan” di Ibukota & Solo berlanjut menular menjadi “kekeliruan” dunia yang nyata mudharatnya jika di negeri ini dipemimpin non-muslim. Sehingga umat Islam sekarang sedang berusaha bangkit melawan situasi ini dengan lebih “melek politik”, ini realita kesalahan kaum muslimin tidak memahami konstalasi politik dan bagaimana membangun politik. Juga sebagai penyadaran bagi kaum muslimin itu adalah bagaimana berpolitik yang Islami, meskipun kita tidak terjun didalam politik praktis.
Tadinya itu dibutuhkan waktu yang panjang untuk menyadarkan kaum muslimin dalam hal berpolitik... Namun berkat pemberitaan akhir-akhir ini peran media malah menguatkan brand PKS, karena sebagai umat Islam yang cerdas pedoman utama dalam hidup adalah Al-Qur’an dan Al-Hadist, bukan koran ataupun mass media lainnya, sehingga akan memunculkan rasa penasaran kenapa sih PKS meni keukeuh, Ustadz kudu tampil berpolitik, ada apa dengan si Ustadz-ustadz teh?, sehingga Alhamdulillah umat muslim mau mempelajari dan mendalami lagi Al-Quran dan Al-Hadist dan jadi paham apa urgensinya sebuah partai Islam, karena dalam merumuskan kebijakan negara harus ada perwakilan pemikiran umat muslim jika tidak akan dibungkam aspirasi umat muslim dan tidak ada yang memperjuangkan hak-hak umat muslim dalam bernegara, Insya Allah akan menemukan Hadist yang dijadikan perenungan sebagai berikut :
Tahun-tahun yang penuh tipu muslihat;- Daripada Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda: Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh muslihat, di mana akan dibenarkan padanya orang yang berdusta, dan akan didustakan orang yang benar. Akan dipercaya orang yang berkhianat, dan akan dituduh berkhianat orang yang terpercaya. Serta akan bertutur padanya Ruwaibidhah. Maka ada yang menanyakan: Apa itu Ruwaibidhah? Dijawab baginda s.a.w. :Yaitu, orang yang bodoh dan hina ditugaskan menangani kepentingan umum;- (Riwayat Ibn Majah)
Media dan sapi...???
Golongan yang menjadikan lidahnya sebagai alat untuk mencari makan;- Daripada Sa’ad bin Abi Waqash r.a. berkata bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: Tidak akan terjadi kiamat, sebelum muncul suatu golongan yang mencari makan melalui lidah-lidah mereka, seperti sapi yang makan dengan lidah-lidahnya;- (Riwayat Ahmad).
Melimpahnya Harta Benda Dan Luasnya Perniagaan Serta Banyak Media Massa;- Dari Umar bin Tsa’lab r.a. berkata bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: Sebahagian dari tanda-tanda dekatnya Hari Kiamat, adalah tersebarnya (melimpahnya) harta benda dan luasnya perniagaan. Dan pena-pena akan bermunculan yang menunjukkan banyaknya bacaan dan tulisan;- (Riwayat An-Nasae’i).
Serbuan Musuh Islam Terhadap Kaum Muslimin;-Daripada Tsauban r.a. berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda; “Hampir tiba suatu masa di mana bangsa-bangsa dan seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang hendak makan mengerumuni talam hidangan mereka”. Maka salah seorang sahabat bertanya “Apakah di karenakan kami sedikit pada hari itu?” Nabi s.a.w. menjawab, “Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa takut terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan mencampakkan ke dalam hati kamu penyakit ‘wahan’.”
Seorang sahabat bertanya, “Apakah wahan itu hai Rasulullah?” Nabi kita menjawab, “Cinta pada dunia dan takut pada mati”;- (Riwayat Abu Daud )
Realitanya tanda-tanda kiamat di atas sudah terjadi di kehidupan kita, lalu ketika isi media banyak menghujat PKS malah di sisi lain menghidupkan semangat membela partai Islam seperti PKS, memang pergerakan tersebut tidak akan dimunculkan kepermukaan karena hal ini mengalir di arus bawah, tapi di arus bawah inilah branding PKS sukses karena “bantuan” media, yang notabene di arus bawah ini adalah pemilik suara terbanyak negeri ini bukan pemilik suara kaum yang ingin di maklumi dan dilindungi tapi meng-eksklusifkan diri dan ingin menguasai negeri lewat ekonomi.
Hujatan dan fitnah yang banyak terkadung di media saat ini meresahkan hati nurani kaum muslimin karena jelas ghibah & fitnah apalagi tanpa bertabayyun sangat bertentangan dengan ajaran Islam, walhasil ini merupakan PR besar bagi orang-orang dibalik agenda media massa bahwa cara “menggulingkan“ PKS bukan seperti ini harus lebih kreatif karena efek pemberitaan media inilah akan melahirkan distorsi, (core competencenya PKS harus dilawan yaitu berdakwah di jalan Allah), PR buat PKS untuk memanfaatkan kesempatan iklan & branding gratis seperti sekarang ini menjadi maksimal, juga PR buat masyarakat khususnya umat muslim, jika sampai terjadi juga pembubaran PKS karena konon teraliri dana-dana haram korupsi dan pencucian uang sehingga dibubarkan oleh hukum negara, maka akan lahirlah PKS-PKS baru dengan perlawanan yang lebih kuat dari hari ini, untuk memperjuangkan hak-hak bernegara umat muslim, dengan semangat "amar ma'ruf nahi munkar", umat muslim jangan khawatir, dan ini dari kacamata saya sebagai penggiat ilmu komunikasi (bukan sebagai penggiat ilmu hukum), selalu ada pro dan kontra dari opini ini, mangga di seduh atau di angin-angin. Jzkmllh,Wslm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H