Mohon tunggu...
Rizki Septina
Rizki Septina Mohon Tunggu... -

Unik, hanya ingin menjadi diriku sendiri yang seperti ini. Saya suka tumbuh-tumbuhan, bunga, binatang, menggambar, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Musnah

22 Desember 2010   12:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:29 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saya ingin terus berkarya. Beginilah. Jika bagimu, ia adalah sumber pengharapan, berhalamu yang segala. Maka ia bagiku adalah sarana, untuk menuangkan cita dan asa, yang terkadang terlalu semrawud diceritakan dalam bahasa nyata bersuara.
Ia milikmu adalah arena penuh bunga es ketika kau pulang menyusuri padang pasir. Namun ia milikku adalah surga, baik ketika hujan, dan tak usah menunggu kemarau pula.
Jadi ketika ia kubiarkan kau miliki, lepaskan pula ia yang kusayangi berpeluk dengan hati. Hingga jari-jari usang kita kalah, atau ketika kreatifitas akhirnya musna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun