Saya ingin terus berkarya. Beginilah. Jika bagimu, ia adalah sumber pengharapan, berhalamu yang segala. Maka ia bagiku adalah sarana, untuk menuangkan cita dan asa, yang terkadang terlalu semrawud diceritakan dalam bahasa nyata bersuara.
Ia milikmu adalah arena penuh bunga es ketika kau pulang menyusuri padang pasir. Namun ia milikku adalah surga, baik ketika hujan, dan tak usah menunggu kemarau pula.
Jadi ketika ia kubiarkan kau miliki, lepaskan pula ia yang kusayangi berpeluk dengan hati. Hingga jari-jari usang kita kalah, atau ketika kreatifitas akhirnya musna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H