Mohon tunggu...
Politik Pilihan

Kasus Ratna Sarumpaet, Membuka Karakter Sebernanya Politisi Busuk

9 Oktober 2018   10:00 Diperbarui: 9 Oktober 2018   10:16 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus Ratna Sarumpaet, membuka karakter sebenarnya politisi busuk

Saya sudah beberapa kali menulis tentang mereka -- mereka yang sekarang ramai - ramai minta maaf karena kasus penyebaran kebohongan Ratna Sarumpaet (RS). Mereka -- mereka ini membuka mata kita, betapa selama ini, orang -- orang inilah yang senang menggoreng, meniupkan berbagai isu -- isu tertentu untuk mendiskreditkan lembaga -- lembaga pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi. Dan, sekarang mereka semua terjatuh dalam kubangan yang sama, kubangan yang penuh dengan rasa malu dan naif yang tidak akan pernah dilupakan rakyat Indonesia. 

Sepandai -- pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Seberapa sering orang -- orang ini meniupkan isu provokasi, hasutan, fitnah anda bisa sebutkan, isu kebangkitan pki, isu serbuan tenaga kerja asing, isu asing dan aseng, isu bagi sertifikat untuk rakyat adalah pengibulan, isu pemerintah anti islam, isu kriminalisasi ulama, isu pemerintahan represip, isu pemerintah anti demokrasi dan banyak lagi untuk disebutkan. Tujuannya Cuma satu, membangun opini, mengakumulasi persepsi, citra pemerintah, agar buruk, bengis, hitam di mata rakyat. Dan sekarang, tupai -- tupai itu jatuh di kubangan yang sama dan tepat di hadapan kita semua.

Kasus hoax Ratna Sarumpaet..et..et..et dah ini, menunjukan kepada kita semua, bahwa kebenaran dari suatu isu yang dipolitisasi tidaklah penting bagi mereka, yang terpenting adalah apakah isu itu mampu untuk menjatuhkan, mendegradasi citra dan wibawa lawan politik mereka yaitu pemerintahan Jokowi. Mereka getol mengisi kontestasi politik dengan cara -- cara menyebarkan propaganda, membangun peristiwa -- peristiwa palsu untuk menjatuhkan pihak lain. Inilah politik amoral, tidak beretika yang sering digunakan oleh para politisi busuk yang haus akan kekuasaan.

Dan akan kembali kita lihat, dengan terungkapya kasus hoax RS, mereka politisi busuk akan kembali bersilat lidah, memutarbalikan fakta dengan berbagai macam opini dan pernyataan untuk membela diri atau cuci tangan. Bahkan kasus hoax ini akan digunakan untuk menyerang pihak lain dan menggunakannya dengan segala cara dan sumber daya yang dimiliki, justru untuk menguntungkan mereka politisi busuk.  Karena, sudah mulai dibangun opini pelaku hoax merasa menjadi korban hoax gagal yang dibuatnya sendiri, kita tunggu sajalah dengan sabar, isu -- isu apalagi yang akan mereka mainkan.

Blessing in disguise bagi masyarakat atas kasus skenario politik hoax yang gagal dibangun oleh politisi busuk. Masyarakat diberikan secara gamblang wajah sebenarnya para politisi busuk.Negeri ini terselmatkan dari seknario politik culas dan palsu dalam upaya memperoleh simpatik dari rakyat.

Berulang kali kita mendengarkan Jokowi menyerukan dalam berbagai kesempatan kepada  semua pihak, agar kontestasi politik diisi dengan adu ide, adu konsep, adu program, adu prestasi, adu rekam jejak, adu visi dan misi dalam membangun negara. Beliau sudah melihat dan merasakan sendiri bagaimana fitnah, tuduhan, kebohongan yang dialamatkan kepadanya bertubi -- tubi pada saat pilpres 2014 melalui media sosial, tabloid obor rakyat politisi busuk yang luar biasa kejam dan membelah masyarakat. Dan, kejadian kasus hoaks RS menunjukan kepada kita semua, bahwa politisi busuk tidak mempunyai jalan politik positif sesuai seruan Jokowi selain mengembang hoaks, provokasi, penghasutan dan penyebaran fitnah.  

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun