Lima racun kehidupan adalah keserakahan, amarah, khayalan, kesombongan dan kecurigaan. Kecemasan dalam pikiran kita adalah lebih berbahaya daripada musuh. Jangan biarkan kesadaran kita terlelap, atau hati kita akan dikuasai setan, yang akan mengajak berbuat hal-hal yang kejam dan buruk. Kecemasan didalam pikiran kita itu seperti ular berbisa, yang akan menggigit bila kita sentuh.Â
Buanglah kecemasan dari pikiran kita, sehingga kita akan mampu berbuat yang terbaik. Keserakahanlah yang menyebabkan bencana dan kesengsaraan hidup kita. Keserakahan bukan hanya menyakitkan diri kita, tetapi juga menyengsarakan orang lain. Keserakahan membuat hidup kita menjadi suram, kehilangan kehormatan kita dan harga diri serta mendatangkan kesialan.Â
Amarah merusak sikap dan tindak tanduk kita terhadap orang lain. Amarah yang tidak terkendali akan merusak reputasi dan nama baik yang telah kita rintis sepanjang hidup. Kita takkan pernah peroleh kembali reputasi baik kita, apabila telah kita rusak sendiri. Khayalan dari keinginan yang banyak dan menggebu, akan merusak reputasi.Â
Keinginan memperoleh harta dan ketenaran, dapat merusak kehidupan keluarga dan dapat menjatuhkan martabat kita; menjadi penyesalan hidup dan kesengsaraan. Arogansi atau kesombongan orang yang mabuk hidup mewah dapat berakibat kesengsaraan dan penderitaan. Kita harus mengerti bahwa bulan tidak purnama terus dan bungapun tidak mekar semerbak terus. Hidup itu penuh perubahan dan ketidakpastian. Orang awampun bisa menjadi serakah, dapat keuntungan, ingin lebih lagi, punya istri cantik, masih ingin punya gundik, sebaliknya wanitapun bisa saja main serong.
Orang yang serakah pasti menjalani kehidupan yang tidak pernah puas, ingin terkenal, ingin uang banyak, mengumbar napsu dan sebagainya. Ada empat setan didalam hati manusia, setan yang membuat diri kita jadi bodoh atau masa bodoh, setan yang membuat rasa iri hati dan cemburu, setan yang membuat rasa penuh curiga dan setan yang membuat menjadi jahat dan kejam. Lima jenis penyakit pada manusia adalah keserakahan, amarah, khalayan, kesombongan serta penuh rasa curiga.Â
Ada lima keinginan yang menyertai penyakit tersebut, ingin harta kekayaan, gairah napsu seks, ingin jadi terkenal, napsu makan enak dan ingin tidur yang lama. Tiga jenis racun, keserakahan, kemarahan dan khayalan, tidak hanya mendatangkan permasalahan dan musibah kepada keluarga, tetapi juga merusak seluruh masyarakat dan bangsa. "Kita bisa menggunakan sekeliling kita sebagai cermin yang baik kita ikuti dan yang buruk kita tolak".Â
Kita tidak akan berkembang menjadi besar, apabila kita tidak mampu menolak godaan, pada saat mengemban tugas. Dalam mengejar cita-cita, harus mampu menahan sakit badan dan gangguan mental dari luar. Toleransi berarti mampu menguasai diri dengan baik dan tetap bersikap wajar menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan.Â
Untuk mampu berpikiran bersih dan tenang, kita harus mengembangkan sikap toleran dan ramah. Syukurilah apa yang kita miliki dan patuhi hukum, maka hari kita akan tenang dan hidup penuh kedamaian. Pikiran manusia lebih mampu menghancurkan daripada senjata, karena senjata hanya ciptaan pikiran manusia.Â
Hari depan yang baik dan kebahagiaan, tersimpan didalam hari orang yang penuh belas kasih, kebaikan dan cinta kasih. Tak perlu harus banyak uang dan kekuasaan untuk memiliki hati yang demikian itu. "Jika kita tidak memelihara tanah, tanah tersebut akan penuh ditumbuhi semak liar. Apabila kita tidak menanamkan perbuatan baik didalam hati kita, maka segera akan menjadi bodoh". Oleh karena itu setiap hari kita harus berbuat kebaikan. Kita mampu merobah tanah gersang menjadi subur dengan kebaikan, dengan menghilangkah pikiran jahat dan kecemasan yang tidak perlu dari pikiran kita.Â
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang tahu bagaimana menolong diri sendiri dan juga menolong orang lain. Dalam hidup ini kita harus sering intropeksi, agar hidup kita makin meningkat mutunya. Akan terasa berat menolong orang lain apabila hati tidak ikhlas betul. Kesediaan menolong yang penuh dengan keikhlasan akan nampak dan terasa menyenangkan. Manusia ditakdirkan untuk hidup bermasyarakat. Bilamana seseorang hanya berfikir untuk kepentingan pribadinya dan apapun yang diperbuatnya hanya untuk mencapai tujuan pribadinya, maka hidupnya menjadi tidak penting untuk orang lain. Sebaliknya apabila seseorang bersedia berbuat untuk kebaikan masyarakat, suka menolong orang yang membutuhkan, maka keberadaannya menjadi sangat penting bagi lingkungannya. Indonesia telah menjadi lebih sejahtera dan demokratis. Oleh karena itu harus berusaha memperkuat keimanan kita melalui pikiran yang jernih.Â
"Jangan merisaukan diri bahwa orang lain lebih mampu dari kita, semua itu telah diatur oleh alam, jadi jangan iri hati apalagi dengki"