Mohon tunggu...
KIDUNG NAWANG
KIDUNG NAWANG Mohon Tunggu... Administrasi - kehidupan penuh dengan cerita

Hidup penuh perjuangan lagi ga mau jadi pengangguran.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Prabowo Subianto Capres Kontroversial

3 Agustus 2014   14:01 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:32 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Prabowo Subianto adalah seorang mantan jendral bintang tiga dari TNI AD, beliau lahir di Jakarta 17 Oktober 1951 adalah alumni dari AKABRI tahun 1974. Beliau adalah putra dari Begawan ekonomi Prof. Sumitro Djojohadikoesoemo dan cucu dari anggota BPUPKI dan pendiri BNI 46 Margono Djojohadikoesoemo, juga menantu dari Presiden ke 2 Republik Indonesia adalah capres yang diusung oleh partai Gerindra dan koalisi merah putih pada tahun 2014.

Diawali dengan rasa nasiolisme yang sangat kuat beliau mencoba menjadi pemimpin di Indonesia sejak tahun 2004 dengan mengikuti konvensi parati Golkar tetapi kaleh oleh seniornya ketika masih di militer yaitu Jendral Wiranto yang akhirnya oleh partai Golakar dijadikan capres pada tahun 2004. Tidak sampai disitu saja upayanya untuk menjadi presiden Indonesia beliau mendirikan parati Gerindra pada tahun 8 Februari 2008 yang sekarangt diketuai oleh Prof. Suhardi dosen fakultas kehutanan Universitas Gajah Mada. Pada tahun 2009 Prabowo Subianto masuk menjadi cawapres bersama pasangannya Megawati Soekarno Putri namun beliau pun mengalami kekalahan, beliau dikalahkan oleh pasangan SBY Boediono.

Pada tahun 2014 ini Prabowo Subianto mencoba kembali peruntungannya untuk maju menjadi pemimpin di Republik Indonesia dengan berpasangan dengan Hatta Rajasa dari Partai Amanat Nasional (PAN). Namun apa dikata keberuntungan untuk menjadi presiden dipatahkan oleh partai koalisinya pada tahun 2009 yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang diketuai oleh Megawati Soekarno Putri yang mengusung capres Joko Widodo Gubernur dari DKI Jakarta.

Usaha usaha yang dilakukan oleh Prabowo Subianto selama ini seakan sia-sia, kini beliau mencoba mengajukan banding kepada mahkamah kontitusi perihal kecurangan dilakukan pada saat pelaksanaan pemilu 2014. Prabowo Subianto pernah menjadi Danjen Kopasus dan juga Pangkostrad saat masih menjadi tentara, karirnya yang melijet ketika ia menjadi Wakil Detasemen Penanggulangan Teror Komando Pasukan Khusus (Kopasus) pada 1983 dan karirnya terjatuh berbarengan dengan jatuhnya kekuasaan Soeharto pada tahun 1998bdan digantikan oleh Presiden B.J Habibie. Konon nama beliau selalu disangkut pautkan oleh kasus HAM yang terjadi pada tahun tersebut. Banyak sekali penculikan aktivis pada tahun tersebut dan penculikan penculikan tersebut selalu mengarah kepada jendral yang satu ini, kasus kasus tersebut pun samapai dengan sekarang tidak pernah ada keberlanjutannya, apakah benar kasus penculikan tersebut memang didalangi oleh sang jendral? Mengingat hal ini pun sangat aneh rasanya apabila ada beberapa aktivis yang diculik pada tahun 1998 yang kini menjadi kader setia dari partai Gerindra sebut saja Pius Lustrilanang, hal ini jelas membawa sebuah keganjilan kenapa orang yang pernah diculik dan disiksa bersedia menjadi pembela dari sang penculiknya.

Prabowo Subianto pun pernah dituduh akan melakukan kudeta terhadap Presiden B.J Habibie, hal ini berakibat pemecatannya dari TNI, apakah seseorang yang dituduh akan melakukan kudeta hanya mendapat hukuman pemecatan? Alangkah ringannya hukuman tersebut sungguh tidak masuk akal.

Selepas dari dari pemecatan tersebut Prabowo Subianto menghilang dari Indonesia, konon katanya beliau menjadi instruktur militer di Yordania, bukan ini sebuah prestasi bagi seorang mantan militer di Indonesia. Dan hal-hal seperti inilah yang membuat namanya menjadi jatuh ketika pilpres 2014 masalah HAM, masalah pemecatan dan menghilangya beliau dari Indonesia hal inilah yang membuatnamanya menjadi jatuh, mereka semua mempertanyakan nasionalisme dari seorang Prabowo Subianto padahal sangat jelas diatas sudah dijelaskan bahwa beliau adalah cucu dari pejuang kemerdekaan dan anak dari seorang menteri di Indonesia, sungguh aneh rasanya jika beliau memiliki rasa nasionalisme yang rendah.

Tetapi apa boleh dikata nasi sudah menjadi bubur beliau kalah kembali di pilpres 2014, mungkin memang menjadi presiden bukanlah cita cita yang dapat diraih oleh beliau. Alangkah lebih baik jika beliau menjadi lebih berbesar hati menerima kekalahan, lagi pula membangun Indonesia bukan hanya harus menjadi presiden, membangun Indonesia bisa melalui banyak cara. Saranku untuk Bapak Prabowo Subianto adalah bersabar dan legowo mungkin dengan ini bapak akan menjadi lebih berbahagia.

Salam Indonesia Raya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun