Mohon tunggu...
KIDUNG NAWANG
KIDUNG NAWANG Mohon Tunggu... Administrasi - kehidupan penuh dengan cerita

Hidup penuh perjuangan lagi ga mau jadi pengangguran.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Angka 13, Angka si Pembawa Sial

18 Oktober 2017   10:46 Diperbarui: 18 Oktober 2017   10:55 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak orang beranggapan bahwa angka 13 adalahpembawa sial, kenapa? Mungkin adalah bagian dari tahayul, karena sebenarnya baik tanggal maupun hari itu semuanya tidaak ada yang buruk semuanya itu baik. Karena baik dan buruk bukanlah kewenangan kita yang untuk menilainya.

Suka terbayang oleh saya ada seorang siswa baru dia mendapatkan nomor absen 13 apakah lalu dia akan tinggal kelas ? seorang siswa kalau mau naik kelas yang menetukan itu bukan karena nomor absen akan tetapi dari tingkta kerajinan dari siswa tersebut. Atau sorang karyawan baru di sebuah perusahaan, biasanya di perusahaan juga ada nomor induknya juga kan, kebetulan si karyawan baru ini juga mendapat nomor induk yang berakhiran 13, apakah karir si karyawan ini dipengaruhi oleh nomor induknya ? bukan karirsi karywan sangat dipengaruhi oleh tingkat kerajinan si karyawan tersebut.

Suka membayangkan ketika ada pasangan suami istri, yang kebetulan istrinya sedang mengandung. Ketika melahirkan kebetulan tanggal kelahiran putra atau putri mereka adalah tanggal 13 apakah pasangan ini harus menitipkan ke panti asuhan atau yang lebih parah adalah mebuang anaknya, kan tidak mungkin dan juga tidak diperbolehkan karena anak itu adalah titipan Tuhan yang harus kita jaga dan kita didik.

Banyak sekali orang menyebutkan bahwa angka 13 ini adalah pembawa sial,seakan akan angka 13 ini adalah momok yang sangat mengerikan sama mengerikannya seperti ketika kita tahu bahwa besok akan tinggal kelas. Saran dari saya kalau misalkan kebetulan mendapatkan angka 13 jangan langsung dianggap bahwa itu jelek, karena jelek atau bagusnya sesuatu bukanlah kewengan kita sebagai  manusia akan tetapi wewenang dari Tuhan YME, lebih kita jalani saja seperti biasa karena semua angka sebenarnya hanyalah ciri agar kita mudah untuk mengingatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun