Tingg... Denting dawai  berdenting temani seruling dijinjing lengan terlinting, jari menari hingga kelingking tak lupa celana dicincing.... bando dipasang mungkin pening cringg...cring...tingg..suara bening senar string... Cing... gemericing nada iringi fon saat senja sabit tersungging teriring kidung laras hati selaras nada menggubah mimpi meretas hening meski bening nada kidung kita sesaat seiring tak jarang meruncing.. kemudian terdiam... membisu...hening... Ning... bening lautan tak pernah mengering oleh lengking riuh nelayan memancing tak guna jua melempar sauh jauh kedasar selayak mata memicing menunggu desing selaras, seiring semilir bayu, sebening tirta, dalam fon mezzo-sopran lebih memakna hening... ................................
Merepih alam dimalam berselubung kabut kelam wajah pun meredup tercermin haus cahaya meremang gulana menatap reruntuhan dalam duka
Kunanti fajar berkawan angin malam merindukan belaianmu oh asmara oh ... asmara insanmu menanggung rindu
Benamkan diriku dalam dekapan, tanganmu yang hangat penyegar cita rasaku bukakan pintumu kan kujelang kau pelita hidupku
Bawa aku serta selayar menuju pantai harapan bersamamu oh asmara oh .. asmara insanmu menanggung rindu... {Comot dari : Syair lagu merepih alam, alm. Chrisye}
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H