Mohon tunggu...
Kidung Sableng
Kidung Sableng Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa yang biasa-\r\nbiasa saja, karena tidak memiliki sesuatu yang luar biasa.... dan masih belajar membiasakan diri agar terbiasa dengan segala hal diluar kebiasaan...\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Tutup Dirimu

3 Mei 2012   18:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:46 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cahaya fajar datang menghampiri malam sinarnya menembus kisi-kisi sempit jendela ruang tetanda tiba akhir impian semalam memberi jeda mentari tuk kembali menapak, bangunkanku dari panjangnya malam... hening sunyi berlalu sudah seiring pagi datang menyambut hari baru menyiratkan cahaya mentari bersinar bersama bayu menyapa hangat bak pelukan bunda diam dan kebekuanpun berakhir sudah seiring riang kicau pipit menyambut kudapati parasnya terpuas cerah bias mentari memendar keemasan, memancarkan ceria paras nan lembut selembut tutur sapa kau sebut pada buaian indahnya pagi dan, pucuk-pucuk pinuspun menari penuh kemesraan... kala camar memanggil... masih kudapati pendar keemasanmu hingga merpatiku kembali dalam gigil sampaikan pesan temaram senja kembali kelabu serasa kelam... mulai menyelimuti malam... rembulan mengalir... larungkan surya hadirkan bintang-bintang, dalam kesendirian malamku, kau senantiasa hadir dalam indahnya mimpiku... memberi goresan warna bunga tidurku... Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta Hanya dengan cinta yang indah... kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan. {kutipan: Khalil Gibran} Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan... yang menjadikannya tiada...{kutipan: Khalil Gibran} .......................................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun