Mohon tunggu...
Kidung Sableng
Kidung Sableng Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa yang biasa-\r\nbiasa saja, karena tidak memiliki sesuatu yang luar biasa.... dan masih belajar membiasakan diri agar terbiasa dengan segala hal diluar kebiasaan...\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu

21 Desember 2010   06:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:32 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1292914072482131912

Serpihan-serpihan asa kau rajut menjadi cita Tersulam indah diantara duka nestapa merenda Bulir-bulir embun mata air mu... Kau endap pantang mengalir dalam tatapku

Hitam-melegam warnamu terbakar matahari Coba koyak nurani jiwa suci Dalam setiap sujudmu kau pasrahkan diri Menyambut aral tanpa mesti harus berlari

Aku tahu doa mu akan mengutuhkanku Aku yakin dalam sujudmu tersebut namaku... Dalam harap Ridhlo dan Rahmat Mu Kasihmu bakar jiwa melangkah tegar pada jalan MU

Ya Allah... Ya Rabb... Aku hanyalah seonggok daging tanpa daya... Membungkus jiwa rapuh luruh dihadap MU Pancarkan nafsu..amarah.. Ambisi atas dunia MU Karena demikianlah Kau ciptakan diriku... Agar mampu memerangi diri dalam mencapai Nur Cahaya Mu

Kutundukkan wajah, mata, hati dan fikiran ini menghadap-Mu Ya Rabb... Kutengadahkan tangan penuh dosa ini memohon belas kasih-Mu... Kuluruhkan raga dan bathin ini mengharap Rahmat dan Hidayah MU... Kupasrahkan jiwa, raga, bathin dan roh ku yang hina ini... kepada ke Agungan-MU

Demi suka-deritanya kala aku dalam rahimnya... Demi rasa sakitnya kala meregang nyawa hadirkan suaraku... Demi ikhlasnya menimang dan menyusuiku... Demi tulus kasihnya membimbingku serta mendidikku... Demi Nasehat-nasehatnya untuk tetap pada jalan Mu... Demi doa-doa dalam setiap langkahnya dan dalam malam-malam Mu...

Demi segala demi yang tak akan mampu kutebus sepanjang hidupku... Kutengadahkan tangan penuh dosa ini memohon kepada Mu..

Ampunilah segala khilaf dan dosanya.... Muliakan-lah hidupnya didunia ini dan diakhirat kelak... Bukakanlah selalu pintu maafnya bagiku... dan... Janjikanlah surga Mu seperti halnya kau letakkan surgaku dibawah telapak kakinya...

Kusertakan hati yang kotor ini mengiba kepada Mu ya Rabb... Demi terkabulnya doa sederhana ini untuknya.....

.................................

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun