Mohon tunggu...
Kidung Sableng
Kidung Sableng Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa yang biasa-\r\nbiasa saja, karena tidak memiliki sesuatu yang luar biasa.... dan masih belajar membiasakan diri agar terbiasa dengan segala hal diluar kebiasaan...\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kuberi nama dia......

3 Januari 2011   12:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:00 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masihkan kita harus bertanya...
untuk apa manusia hidup di dunia
kenapa cabe berwarna merah delima
mengapa tercipta khayal dan nyata...

Masihkah kau pelihara ragumu....
akan ke-Esa an Tuhanmu
akan kebesaran Penciptamu
akan ke Rasulan Nabi mu...

Jika itu yang terlintas
dan akalmu melayang tanpa batas
hati dan nuranimu coba meretas batas
aku hanya mampu berdiri memandangmu di tapal batas...

Takkan kuijinkan akalku melayang dalam khayal
takkan kubiarkan nalarku melampaui tapal
karena Ayat Tuhanku bukan sekedar rapal...
bukan juga sekedar untuk dirapal

Aku yakin, bukan karena akalku atau nalarku
Tiang Agamaku adalah Shalatku, bukan celotehku atau hujatmu atas Agamaku
Ke-Islamanku hanya karena imanku, bukan candaku atau selorohmu
Keyakinanku tumbuh subur dalam darah dan hatiku, bukan dimulutku..tulisanku.. maupun akal nalarku..

Akal dan nalarku terbatas....
tak rela kubawa lewati tapal batas... bersama mereka kaum begejil
kuanggap satir dan hujat mereka... dendang nyanyian cacing anil...
dan kutulis aksara nama mereka dalam bahasa kataku atas akalnya... Surobawuk...

......Salam Sableng......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun