Mantra-mantra kudendangkan agar padam dari ujung bibir mengering.... kutahan agar tak membelah malam agar jeritan hati tak sampai terdengar ber iring Sapuan rembulan emas pun kutepiskan bintang-bintang malam kupandang suram nyanyian alam tak kuhiraukan demi terjaga mantra dan harapan Nyatanya malam tak berkenan... bintangpun berkata enggan jeritan hati tak mampu kutahan sayatan kalbu serasa merajam badan Jiwaku melayang-layang terbawa bayu ke awang-awang suaraku meraung-raung bak anak harimau kehilangan inang amarahku menjadi-jadi layaknya api membakar ilalang semangatku berapi-api laksana gelombang siap menerjang tubuhku bergetar keras, terkaram tanpa sauh... hatiku bergemuruh riuh membuncah jiwa luluh mata menyala-nyala bathin meronta-ronta dalam hening kudendangkan mantraku dalam gundah kupasrahkan roh dan ragaku dalam galau ku asah mata hatiku dalam 2/3 malam ku tak kuasa menahan jerit nyanyian jiwaku ...... Kidung Sableng sampaikan jiwa .........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H