Mohon tunggu...
Kidung Udah Gak Sableng
Kidung Udah Gak Sableng Mohon Tunggu... -

Manusia biasa, Udah gak sableng cuma masih stuck in reverse... Fix me!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Kopi Dua Tetes Air-mata

20 Oktober 2014   18:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:23 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tak belajar apapun hari ini ,
selain mengasuh rindu dan menenun jarak..
Semalam kuseduh secangkir kopi dengan dua tetes air mata,
dua sendok gula, dua buah harapan, semoga bisa melarutkan duka...

Sebaris katamu, cukup mengunci ku dalam imajinasi khayal dan semu
Bekukan sayapku... ter- kelu paruhku oleh lakumu..
Malam, kamu adalah kejujuran yang paling jujur ,
hingga kamu tahu bagaimana cara menyakitiku yang paling sakit...

Aku memang tak sehangat senja, atau mentari di pagi hari,
AdaLah surya yang memeLuk bumi...
Melenakan diri pada pusaran rindu yang tiada bertepi
Lalu membungkusnya menjadi cinta dan kenangan...

Aku tak ingin lagi mencitaimu...
karena cinta hanyalah kebendaan yang semu,
Aku hanya ingin bisa menyayangi dan mengasihimu...
Setulus kasih sayang ibu kepada anak-anaknya.. atau,
seikhlas seorang bapak berjuang demi orang-orang yang dikasihinya..

Jangan pernah kau padam terdiam lagi,  'tuk kemudian karam...
Datanglah jika kau ingin, bersama segenap beban dipundakmu.. menangislah...
Sampaikan semua keluh kesahmu, harapan dan mau mu,
Karena aku adalah lelakimu...

-------------------------------------------------------- oO0 ------------------------------------------------

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun