Mohon tunggu...
kicky n
kicky n Mohon Tunggu... -

Belajar dan berusaha berguna bagi sekeliling kita. Inisiatif, kreatif, solutif

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hasta La Vista Kalijodo

20 Februari 2016   08:20 Diperbarui: 20 Februari 2016   08:47 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tampaknya kali ini Ahok mendapat perlawanan dalam mengambil alih tanah negara di Kalijodo.
Tidak tanggung-tanggung Razman Arif Nasution yang mengaku menjadi kuasa hukum warga kalijodo juga menantang Krisna Murti

Mari kita lihat soal pengacara

Akan kah Daeng Aziz menjadi donatur utama pembayaran jasa pengacara? Atau bisakah ada pihak diluar Kalijodo ikut menggelontorkan sejumlah dana?
Jawabannya sangat memungkinkan. Mengingat banyak pihak yang berduit dan tidak suka akan kejujuran Ahok. Karena Ahok, pundi-pundi emas mereka terganggu. Pihak-pihak ini sangat mungkin turut menjadi sponsor.

Selain itu, sejak awal jumlah PSK di Kalijodo tidak pernah mencapai angka 1000. Beda dengan Kramat Tunggak, Kalijodo yang merupakan limpahan dari Kramat Tunggak yang penuh, jumlah PSK hanya sekitar 200 an orang saja.

Lantas apakah berita-berita di atas menyurutkan Ahok yang super gila itu?
Tidak! Bukan Ahok namanya kalau dia menggunakan cara-cara biasa.
Kalau biasanya sebuah penggusuran dilakukan tindakan serentak pada hari yang ditentukan. Tidak demikian dengan cara Ahok mengendalikan Kalijodo.
Baca Bacot Ahok untuk memahami kalau Ahok sudah mulai langsung bekerja sejak dia bersabda.

Pagi ini, ratusan bahkan mungkin ribuan petugas gabungan menduduki Kalijodo

Perang belum dimulai, tapi pendudukan sudah dimulai.
Demo belum bergerak, tapi Kalijodo sudah dikunci.

Sungguh suatu langkah cerdas dari Ahok. Skak mat. Kalijodo jatuh ke tangan Ahok. Hasta La vista Pelacuran Kalijodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun