Bangsa Indonesia sedang berada pada fase dimana menjadi pesimis adalah hal yang biasa. setiap hari kita sudah biasa "dihantam" kabar ancaman perpecahan, perang ideologi dimana-mana juga sudah biasa, Â si A lapor si B atau si C dituntut si D juga sudah biasa. yang menjadi pertanyaan adalah kenapa banyak orang pintar di Negara ini malah memberi preseden yang buruk bagi generasi bangsa ini ?
Kita diajarkan, tidak suka sama sesuatu ? laporkan !!! tidak diterima ? intervensi...!!!
Bukankah sebuah sistem itu lahir dari kesepakatan bersama ? jika sudah tidak relevan, mengapa tidak buat kesepakatan baru ? apakah dengan saling lapor, saling serang kita akan dapat sebuah solusi ? atau hanya melahirkan masalah-masalah baru ?
Saya sebagai orang yang ada di daerah perbatasan sangat prihatin melihat kondisi bangsa kita saat ini. disaat kami yang ada di Perbatasan terus gaungkan Nasionalisme dihadapan Negara tetangga, disaat yang bersamaan juga orang-orang yang seharusnya dapat menjadi acuan kami dalam berbangsa, sibuk demo, sibuk saling lapor, sibuk saling cela, sibuk perang ideologi, sampai lupa jika saudaranya yang ada di perbatasan butuh sebuah cerita indah, untuk diceritakan kepada negara tetangga.Â
Banyak dari kita saat ini ber-NASIONAL tanpa ISME (paham). kita cenderung lupa jika Indonesia itu dapatnya susah loh, dan bakal tidak elok jika rusaknya karena anak bangsanya sendiri yang lupa jika ber-NASIONAL itu harus ISME (paham) terlebih dahulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H