Mohon tunggu...
aditt wildan
aditt wildan Mohon Tunggu... -

anaknya bupo

Selanjutnya

Tutup

Catatan

FF

30 April 2012   07:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:56 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sssssssssssssssssssssssssssf     ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
dikit menyimak kata-katanya, kalau memang memburu elang dan meminjam mata elang memang memungkinkan, tetapi saya agak ragu bisa melakukan perburuan dengan mata sendiri yang sudah lebih dulu dicungkil. Sebab, jangankan harus mencungkil mata sendiri terlebih dahulu, dengan mata yang masih lengkap seperti ini saja belum tentu sarannya mampu saya laksanakan. Belum tentu bisa karena memang pilihan itu berat, atau mungkin juga karena saya sendiri masih berpikir lebih baik beli teropong mainan anak-anak daripada berburu elang yang jelas-jelas tidak berperikeburungan (istilah yang saya akui mengada-ada).Yap, tetapi setelah renung merenung, saya juga menemukan beberapa kesimpulan dari keluhan teman ini. Dalam arti keperawanan tersebut memiliki asosiasi dengan kesucian atau sesuatu yang masih natural atawa alami, jadi tidak melulu yang berhubungan dengan soal selangkangan gadis, lagi juga harga seorang perempuan tidak ditentukan oleh selangkangan mereka, tetapi sama juga seperti lelaki yang lebih dilihat dari kepala, dada dan penguasaan pelajaran tentang moral yang pernah dipelajari dari bangku SD dulu, ketika mereka masih ‘perawan’.

Syahdan, dari beberapa novel yang saya ikuti d

aaaa

sssssssseeeeeeefgghgg

aaaa

ssssssssgggggg ffffffffffffffsssssssssss fffffffffffff fffffff sssssssssssssssf               ggggggggggggggggggggggg ggggg gggggggg  gggggg ggggggggggggggggg ggg gggggggggggd dddddddddddddddd dddddddddddd ddddd dddd ddddddd fffffffffffffffffffffffffffffff fffffffffffsfff ffffffffffffffsffffffffffffff ffffffffffffff ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff  ffffddddddddd  dddd dsadgbjfbvjvjvjjvjvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjffffffffffffffffkkkkkkkkkkkkkkkkkkkcccccccccccccccccccccc

jjjjjsssahhggg ggg gghdhd dhdhhf ffhfhf fhfhf fhfhf djhdjd djf fhfh fhfbf hfhh fhhf dhdh dhdh ahshd hd fj jdjbf hdjhd jdj jdj djdj hds shsbs dhd ssbsh shss

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun