Bahasa dalam kehidupan manusia sangat memiliki peranan yang sentral. Malalui bahasa, manusia bisa melakukan hubungan sosial dengan optimal, bisa mengikuti perkembangan jaman dengan optimal. Zaman globalisasi seperti sekarang ini, sangat menuntut seluruh manusia untuk bisa menerima perkembangan yang terjadi dengan sangat cepat. Perkembangan yang terjadi sangat pesat di antaranya dalam bidang ilmu pengetahuan. Sejalan dengan hal tersebut bahasa yang digunakan pun akan semakin bervariasi. Bahasa yang digunakan sebagai bahasa internasional adalah bahasa Inggris. Oleh sebab itu, di Indonesia sendiri pembelajaran bahasa Inggris sudah mulai diterapkan di sekolah dasar.
Inggris sebagai mata pelajaran muatan lokal Sekolah Dasar, dan dapat dimulai pada kelas empat Sekolah Dasar. Pembelajaran bahasa Inggris terintegrasi dalam empat keterampilan berbahasa diantaranya listening, speaking, readingn dan writing. Salah satu keterampilan berbahasa yang cukup kompleks adalah speaking. Keterampilan berbicara dalam bahasa Inggris merupakan suatu keterampilan bahasa yang perlu dikuasai dengan baik, karena keterampilan ini merupakan suatu indikator terpenting bagi keberhasilan siswa dalam belajar bahasaÂ
salah satu contoh kasus di Sekolah Dasar, dimana para siswa sering mengalami kesulitan dalam pembelajaran speaking dikarenakan mereka belum begitu menguasai pronounciation dan vocabulary dalam bahasa Inggris. Selain itu, siswa juga merasa kurang percaya diri untuk mencoba berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris. Berdasarkan data di lapangan, siswa kelas VI SD Negri Babakanturi pada umumnya sudah bisa berinteraksi dengan lancar antara yang satu dengan yang lainnya. Akan tetapi hanya sebatas menggunakan bahasa Indonesia saja,mereka belum mampu dan belum bisa menggunakan bahasa Inggris. Walaupun mata pelajaran bahasa Inggris merupakan mata pelajaran muatan lokal di SD Negeri Babakanturi yang bersifat wajib diikuti oleh seluruh siswa, namun sebagian dari mereka masih menganggap bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang tidak perlu dipelajari.
Berdasarkan data tersebut, Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kiara Nursyifa  berusaha untuk mencari alternatif sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai alternatif adalah metode interactive learning melalui Via Zoom Meeting. Konsep ini menekankan pada pandangan bahasa, tentang pembelajaran, dan orang-orang yang terlibat atau dalam arti lain disebut dengan pola interaksi.
Penerapan interactive learning via zoom dapat memberikan hasil yang positif dengan memciptakan suasana belajar yang efektif dan kondusif, dan bermakna bagi siswa. Penerapan interactive learning ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran speaking. Berdasarkan kajian teoritis dan tamuan hasil penelitian yang diperoleh penulis, maka dapat dikemukakan beberapa rekomendasi dalam meningkatkan aktivitas dan kemampuan speaking siswa kelas VI Sekolah Dasar dengan menggunakan interactive learning denga teknik role playing, yaitu:Guru kelas harus berani mencoba untuk melaksanakan pembelajaran speaking Via Zoom khususnya pada mata pelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan interactive learning. Selain menambah wawasan tentang interactive learning juga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H