Mohon tunggu...
Kiara Wael
Kiara Wael Mohon Tunggu... Wiraswasta - Love

Respect, Peace and Love :)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Khan El Khalili, Pusatnya Belanja Oleh-oleh di Mesir

2 Februari 2016   23:32 Diperbarui: 23 Juni 2016   04:47 3060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Cinderamata di El Khalili | Dokumen pribadi"]

Berkunjung ke Kairo, Mesir. Belum lengkap rasanya tanpa mengunjungi Khan el Khalili, pusatnya belanja oleh-oleh khas Negeri Mesir, berbagai macam pernak - pernik cendera mata terdapat di pasar ini, mulai dari gantungan kunci, kotak untuk menyimpan perhiasan, kaos yang bertuliskan huruf arab, kertas bardi, patung yang berukuran mini, bingkai foto, piring - piring pajangan, lukisan kaligrafi, piramida mini  dan lainnya.

Terletak di pusat kota Kairo memudahkan kita untuk berkunjung ke Khan el Khalili, transfortasi umum yang biasa melewati lokasi ini seperti bus kecil atau angkot disamping taksi, Suasana kotanya sekilas menyerupai daerah Pasar Baru di Jakarta Pusat, dengan toko yang saling berhadap-hadapan.

Menurut sejarahnya Khan el Khalili dahulu merupakan sebuah caravanserai atau semacam penginapan bagi pedagang dari mancanegara dan pusat kegiatan ekonomi. didirikan pada tahun 1382 oleh Emir Djaharks El-Khalili, yang merupakan seorang pejabat kerajaan dinasti Mamalik yang mendirikan Khan besar di Kairo, dibawah Burji Mamluk Sultan Barquq ( 1382 - 1399 M ). Oleh sebab itu pasar ini dinamakan Khan el-Khalili, seperti nama pendirinya Emir Djaharks el Khalili.

[caption caption="Aneka Cinderamata di El Khalili | Dokumen pribadi"]

[/caption]Memasuki kawasan Khan el Khalili banyak sekali terlihat pengunjung dari berbagai negara, seperti dari Eropah, Afrika dan Asia, berharap sekali bertemu dengan orang Indonesia, "ahhh..., saya kurang beruntung kali ini", hanya ada pengunjung dari negara Malaysia itupun mereka dengan cakap bahasa Inggris. Selain membeli oleh-oleh mereka juga sibuk berfoto ria karena memang pasar ini merupakan objek yang sangat menarik untuk berfoto, di samping pengunjung dari berbagai negara, pengunjung dari Mesir juga banyak, umumnya mereka menikmati suasana di dekat Masjid Al Husain yang berada di depan pasar Khan el khalili, atau hanya sekedar duduk-duduk di taman.

Menelusuri pasar Khan el Khalili banyak toko berjajar dari kiri dan kanan, pedagang mulai menyapa kita dengan "ya la, ya la...", sebagian pedagang bahkan mengucapkan kata-kata bahasa asing seperti welcome atau bonjour bahkan ada pedagang yang bisa mengucapkan kata terima kasih. Umumnya toko disini menjual barang-barang yang sama,  tetapi percayalah ketika melihat barang dagangannya tidak akan pernah merasa bosan. Selain menjual pernak-pernik cendera mata, di pasar ini juga menjual aneka pakaian untuk penari perut atau belly dance beserta aksesorisnya, warna dan modelnya pun beragam, terdapat juga Toko Shisha dan perlengkapannya.

Pasar Khan El Khalili bentuknya berkelok - kelok, telusurilah sampai kedalam untuk mencari cendera mata yang menarik dan harga yang miring, para pedagang umumnya sangat ramah walaupun tidak jadi membeli, tawarlah harga serendah mungkin, misalkan harga kotak perhiasan ukuran sedang senilai 50 gene, kita bisa mendapatkannya dengan hanya 20 gene saja, apalagi membeli dengan jumlah yang banyak , mereka tidak segan memberi potongan harga.

Setiap wisatawan yang sudah berkunjung dan melihat cendera mata di pasar Khan el Khalili pasti mempunyai cendera mata favoritnya, teman saya sangat menyukai lukisan papyrus, karena lukisan ini merupakan ciri khas Mesir. Saya sendiri lebih menyukai cermin kecil nan imut , cermin dengan motif Mesir kuno yang beraneka warna, bisa disimpan di dalam tas.

Disamping Pasar Khan el Khalili juga terdapat cafe-cafe dengan dekorasi bergaya tradisional, menu  yang ditawarkan pada umumnya  makanan khas Mesir, ada juga sebagian cafe yang menyajikan makanan cepat saji seperti pizza, burger, kentang goreng, dan jus buah. "Upps, tunggu dulu", ada baiknya bawa makanan dan minuman sendiri, dan kita bisa nikmati di taman di depan Masjid Al Husain, di sana terdapat banyak bangku, karena walaupun tersedia di cafe tetapi harganya sangat mahal, apalagi melihat pengunjung yang bukan penduduk lokal, dan juga sangat jarang ditemukan pedagang asongan yang menjual makanan dan minuman, kebanyakan pedagang asongan hanya menjual cendera mata.

Bagi umat muslim yang ingin menunaikan shalat jangan khawatir, karena di depan pasar ini terdapat Masjid bersejarah, yaitu Masjid Al Husein, Nama Al Husein sendiri diambil dari salah satu cucu Nabi Muhammad SAW, bangunan Masjid ini juga sangat indah, di depan Masjid terdapat tiga payung yang berukuran besar yang terbuka pada siang hari dan akan tertutup ketika menjelang magrib.

[caption caption="Masjid Al husein dengan payung terbuka | Dokumen pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Masjid Al husein dengan payung tertutup | Dokumen pribadi"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun