Senangnya bermain diriak air bening yang mengalir , berkilauan diterpa sinar sang surya, suara - suara gemercik air, dan hembusan angin sejuk menerpa dedaunan hijau yang menari - nari. "Ohhh sayap - sayapku terkena percikan air, sebaiknya ku keringkan", terbang menuju angkasa tinggi dan tinggi yihiii, berputar - putar dan terbang melayang bebas terserah yang ku suka.
Terdengar suara anak manusia menjerit - jerit, ku hampiri dan ohhh mengeluarkan air dari matanya semakin keras jeritannya semakin deras air mata yang keluar, ada apakah gerangan..., lelah ia menjerit ku coba untuk mendekati, ingin sekali ku sentuh bulir - bulir air diwajahnya, "mengapa menjerit?" tanyaku, "aku tidak menjerit", katanya "aku menangis", "ohhh, mengapa?" tanyaku, "aku mau makan, aku lapar", jawabnya, "ohhh, kamu harus makan", "aku tidak punya apa-apa untuk dimakan", "ohhh apa yang harus aku lakukan", semakin lama semakin terpejam kedua matanya. Air matanya masih tersisa dipipinya, ku seka dengan lembut dan ku pandangi wajahnya, "baiklah mari kita makan", ku masuki alam mimpinya, "apa yang kamu inginkan katakan saja". "Kau"... manusia kecil itu keheranan dan memandangiku dengan wajah sembabnya. "Ya, aku ingin makan ayam goreng, aku ingin daging, aku ingin ice cream, aku ingin buah anggur dan apel yang merah, aku ingin minum jus yang segar, aku ingin kue kue, coklat, keju, dan aku ingin"..., "hmm makanlah yang ada dihadapanmu, pelan - pelan yah", bisikku. Manusia kecil itu bertanya, "Apakah kau Jin?", "ohhh, bukan aku bersayap", ..."ahhh kenyangnya" gumamnya, dengan penuh harap manusia kecil bertanya lagi padaku, "bolehkah kusimpan coklat ini, dan sisa makananya", "Ohhh, baiklah. "Apakah kamu senang?", "ya terima kasih", sahutnya. " Ohhh, baiklah selamat tinggal.
[caption id="attachment_368449" align="alignnone" width="480" caption="sumber gambar, waytogetclean.com"][/caption]
Termenung berselimut senja nan merah yang bersahabat dengan awan jingga, ("air mata, keluarnya dari mata, ohhh sungguh indah"), gumamku. Terbang tinggi dan tinggi, berputar - putar, dan melayang bebas lepas, aku mendengar suara manusia yang menangis, tampaknya lebih besar dari anak sebelumnya, "mengapa menangis?" tanyaku, "aku sedih" jawabnya, "ohhh, menangis sedih", "ya" katanya dengan suara yang bergetar, kemudian aku bertanya lagi, "mengapa?", anak manusia itu berkata, "aku rindu pada kedua orang tuaku", "ohhh, mengapa?"tanyaku, "mereka sudah meninggal"..., "ohhh", dan anak manusia itu bertanya lagi, "apakah kau Peri?", "ohhh aku bersayap" jawabku. "Apa yang harus aku lalukan air matamu sungguh bening dan indah tapi membuatmu sedih, "ohhh, kemarilah kupeluk engkau, kau akan merasakan kehangatan, tenangkan dirimu, mari ku ajak terbang dan melihat angkasa", "benarkah" sahutnya. Terbang berputar-putar dan melayang bebas lepas "yihiii...hiruplah udara yang segar ini!, kamu suka", "aku terbang, aku bisa terbang diangkasa haha..., terima kasih" sahutnya gembira, air matanya kering tak tersisa dibalut dengan senyuman manisnya, "ohhh", selamat tinggal.
Diketinggian pepohonan rindang nan jauh disana..., terbang melayang bermain dari satu ranting ke ranting lainnya, dan auuw dahan menerpa wajahku,..."mmm, aku ingin menangis, mengapa tak keluar air dimataku, ohhh", terbang tinggi melayang diudara, dan ku jumpai seorang anak manusia kembali "ohhh mengapa menangis" tanyaku, "aku tidak menangis tapi aku bahagia", "ohhh, hmm ada air dimatamu", "ini karena bahagia, aku bahagia dan tertawa, sampai mengeluarkan air mata". "Ohhh air mata bahagia" pikirku. Selamat tinggal.
[caption id="attachment_368455" align="alignnone" width="450" caption="sumber gambar, istanaperikiara.blogspot.com"]
![1413990509216053521](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1413990509216053521.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Ada air mata kebahagiaan dan kesedihan dikehidupan manusia, dan semua pasti akan berlalu seiring waktu ..., terbang tinggi berputar - putar, melayang diangkasa bebas yihiii. Sejuta bintang malam berkedip, bulan sabit genit memancarkan sinarnya, termenung di sini sendiri, terkepak - kepak sayapku disekuntum bunga harum tanpa air mata.
********
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI