Mohon tunggu...
Kianti Azizah
Kianti Azizah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

A dreamer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Bulan Cinta, Tuan

19 Februari 2014   05:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:41 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan masih berteriak diluar sana

Mengumpulkan rindu yang berserakan pada sudut ruang hati

Menyela diantaranya deru angin, menghembuskan kembali kenangan yang berdebu

Duh Tuan,

Ingat sekali diri ini tentang kelingking yang mengikat,

Dibawah hujan bulan cinta

berlomba menjadi yang paling setia

Pun jarak setelahnya tidak kita risaukan, Tuan

Angkuh sekali, kepada hujan bulan cinta kita menunjukan buncahan rasa

Kita berlindung dibawah rimbun pohon

Tertawa bersama seperti tidak mengenal kata sedih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun